TABANAN – Paska lebaran dipastikan akan terjadi atus balik kea rah Bali terutama dari Jawa. Meski ada larangan mudik, namun ada saja yang masih lolos dan diperkirkna akan kembali ke Bali atau ada orang yang mencoba mengadu nasib. Hal ini yang kini di antisipasi Tabanan sebagai salah satu perlintasan arus balik dengan melakukan penyekatan di wilayah Selabih, di perbatasan dengan Jembrana sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Mencegah kemungkinan adanya penyebaran Covid-19 masuk ke wilayah kabupaten Tabanan, petugas gabungan di pos penyekatan Selabih, Selemadeg Barat kembali memperketat pengawasan khususnya pada kendaraan arus balik pasca hari raya Idul Fitri. Setiap kendaraan yang masuk ke Tabanan hendak menuju arah Denpasar pun diperiksa. “Kalau tidak bisa menunjukkan kelengkapan dokumen termasuk surat sehat (Rapid tes), petugas dengan tegas akan meminta mereka yang melanggar untuk putar balik,” tandas Kepala Dinas Perhubungan Tabanan, Gusti Ngurah Darma Utama, Kamis (28/5/2020).
Proses penyekatan sudah dilakukan sejak sebelum lebaran untuk mengantisipasi arus mudik dan kini arus balik. Ngurah Dharma Utama menjelaskan untuk kegiatan cek poin kendaraan ataupun pengendara yang melintas sama dengan kegiatan saat pengawasan mudik Lebaran. Rabu (27/5/2020) malam mulai pukul 19.30 sampai dengan pukul 21.00 WITA ada sebanyak 57 unit kendaraan roda dua yang diperiksa, 17 unit kendaraan roda empat dan 9 unit roda enam.
Dari data tersebut, sebanyak 9 unit kendaraan roda dua, 1 unit roda empat dan 11 orang diminta untuk putar balik lantaran tidak lengkap dokumen sesuai persyaratan yang diintruksikan oleh Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan maupun Propinsi Bali. “Petugas juga terus melakukan himbauan kepada pelaku perjalanan yang membawa identitas untuk tidak melakukan perjalanan jika sifatnya tidak mendesak, serta selalu mengingatkan agar tetap memakai masker,”ucapnya.
Diakui berbagai macam cara dilakukan pemudik sebelumnya kini berupaya diantisipasi. Seperti menaiki truk agar bisa lolos dari pengamatan petugas. Begitupun ada yang membawa ambulan sebuah yayasan dengan harapan bisa diloloskan petugas. Namun kata mantan Camat Selemadeg Timur ini, hal tersebut telah diantisipasi petugas sehingga semua dicek dan dilakukan pemeriksaan termasuk bagi mereka yang mengaku sakit akan dicek kesehatannya. Kegiatan penyekatan atau cek poin ini dilakukan 24 jam. (jon)