BADUNG – Gedung megah ternyata bukan jaminan wisatawan untuk datang berkunjung. Setahun setelah dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung, Pasar Seni Desa Adat Kuta khususnya pada Lantai III, masih sangat minim pengunjung. Hal tersebut membuat pihak desa adat harus putar otak, menghadirkan potensi yang mampu menarik perhatian wisatawan.
Bendesa Adat Kuta, Komang Alit Ardana menuturkan, Pasar Seni Desa Adat Kuta bisa disebut sebagai sebuah objek baru pasca dibangun ulang oleh Pemerintah Kabupaten Badung. Karenanya, keberadaannya terbilang belum dikenal sehingga butuh terobosan-terobosan segar guna mendatangkan pengunjung.
“Memang yang mendapat undian berdagang di Lantai III sekarang ini tidak berani buka karena alasan tidak ada pengunjung. Tetapi saya akan atensi untuk itu. Ke depan, Lantai III ini ingin kita buat sesuatu yang beda, bukan seperti sekarang,” ungkapnya.
Sementara ini, Lantai III katanya memang masih dimanfaatkan sebagai tempat berjualan produk pakaian sebagaimana di Lantai I dan II. Namun ke depan itu akan diubah sebagai lokasi jualan produk lain, seperti makanan dan minuman atau jasa spa. “Jadi paling tidak harus ada daya tarik orang ke Lantai III,” sebutnya. Alit menyebut, rencana itu akan diimplementasikan segera. Karena pada saat ini sudah ada pihak yang berminat untuk mengisinya. “Ini akan kami pelajari dahulu. Karena sudah ada yang tertarik,” pungkasnya. (adi)