DENPASAR – Salah satu karetka putri Bali Cok Istri Agung Sanistyarani atau Coki akhirnya resmi melepas Karate-GI atau baju berlatih atau bertanding karate dan pensiun sebagai atlet.
Langkah yang diambil Coki dengan kata lain pensiun dari dunia atlet itu, setelah dirinya mencetak hattrick atau tiga kali berturut-turut meraih medali emas di tiga kali PON yang diikuti.
Tiga PON tersebut yakni PON XIX/2016 di Jawa Barat (Jabar), PON XX/2020 tapi pelaksanaannya tahun 2021 di Papua dan terakhir di PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) lalu.
“Saya puas dan bangga setelah tiga kali PON berturut – turut akhirnya saya bisa meraih medali emas di kategori Kumite Putri kelas -55 kg dengan perjuangan tinggi. Ini telah merealisasikan target dan impian saya sebagai atlet karateka dari Bali yang terbaik di Indonesia pada kelas spesialisasi saya,” ungkap Coki saat dihubungi, Kamis (21/11/2024).
Dirinya mengaku jika latihan rutin dengan motivasi tinggi yang dilakukannya selama ini berbuah hasil yang membanggakan bagi kabupaten atau provinsi yang dibelanya. Kerja keras dan disiplin menjadi modal utama saat berlatih atau bertanding. Hasilnya dengan pencapaian itu, diriya diberi reward satu unit mobil dari Ketua Umum Pengprov FORKI Bali, Armand Setiawan Wulianadi.
“Saya berpesan kepada junior saya di dunia karate yang kini menapak menuju raihan medali emas di even apapun bisa mengikuti jejak saya. Saya rasa semuanya memiliki peluang dan potensi sama. Semoga nantinya akan muncul Coki-Coki muda yang memiliki prestasi sama yang bisa mengharumkan nama daerahnya,” terang Coki.
Dirinya berpesan kepada para juniornya, agar disiplin latihan, patuh terhadap para pelatih karate dan penuh semangat saat bertanding dan tak kenal istilah menyerah.
“Ini penting untuk melipatgandakan percaya diri dan mental bertanding. Teruskanlah perjuangan saya di masa mendatang. Nikmatilah setiap proses karena seribu pencapaian yang diperoleh dimulai dari sebuah proses Panjang,” pesan Coki.
Di lain pihak, Ketua Umum Pengprov FORKI Bali, Armand Setiawan Wulinadi menguraikan jika Coki merupakan karateka putri legenda Bali yang tak dapat tergantikan dan telah mengukir sejarah untuk FORKI Bali.
Hanya saja, dengan keputusan Coki pensiun dari PON, ini menjadi tantangan baru untuk seluruh keluarga besar FORKI Bali mencetak regenerasi Coki.
“Mencetak regenerasi Coki diperlukan soliditas dan dukungan dari Dojo, Pengkab, pelatih dan seluruh insan karate seluruh Bali. Seperti halnya Coki memulai debutnya sebagai karateka diawali dengan latihan di sebuah dojo di Kabupaten Jembrana dibawah asuhan pelatih Putu Deddy Mahardika. Coki juga sukses menjadi langganan penghuni Pelatnas untuk mewakili Merah Putih di berbagai even Internasional,” demikian Armand Joger, panggilannya. (ari/jon)