DENPASAR – Meski tergolong cabang olahraga (cabor) yang belum lama eksis, namun untuk Hapkido Bali prestasinya bersinar.
Baru-baru ini, atlet Hapkido Bali sukses membawa pulang 3 medali terdiri dari 2 perak dan 1 perunggu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Hapkido bertitel Tugu Muda 2024 yang digelar di GOR Patriot Semarang, Jawa Tengah dan berakhir 10 November 2024 lalu.
Tiga medali tersebut dipersembahkan 3 atlet Hapkido Bali semuanya di kelas Daeryun atau tanding yakni Mauril Raditya Kosi di kategori Junior kelas under 63 kg dan Yohanes Risky Putra HM.
juga dikategori Junior kelas under 71 kg. Sementara untuk satu medali perunggu dipersembahkan oleh Tristan Pachlevy di kategori Cadet kelas under 33 kg.
Sedangkan dua atlet Bali lainnya di kelas Hyung atau seni masih belum meraih medali, namun ke depannya memiliki prospek cukup bagus yakni Jovanna Hyuanita Ang dan Aly Totti Syahputra. Keduanya turun di kategori Cadet Individual Terbuka.
“Memang kami belum meraih medali emas tapi ini memang jenjang menuju raihan medali emas ke depannya. Raihan 2 perak dan 1 perunggu itu sudah membanggakan kami karena persaingan sangat ketat dan sengit. Saat Kejurnas lalu atlet Hapkido Bali bahkan bisa megimbangi juaranya atau peraih medali emas hanya kami kurang beruntung dan kurang jam terbang saja di even level nasional,” kata manajer Tim Hapkido Bali di Kejurnas tersebut, Dante Pachlevy saat dihubungi, Selasa (19/11/2024).
Tolok ukur 3 medali merupakan prestasi yang membanggakan lanjutnya, karena cabor Hapkido sendiri di Bali tergolong baru dan masih dalam tahap berkembang. Sementara untuk provinsi yang menonjol seperti DI. Yogyakarta yang tergolong daerah kuat, perkembangan Hapkido cukup pesat.
“Kenapa juga kami bangga dengan prestasi itu, karena ke depannya saya sangat optimis para atlet Hapkido Bali akan mampu meraih medali lebih tinggi dari pencapaian Kejurnas lalu. Ini karena potensi besar dimiliki atlet Hapkido Bali yang sangat bagus. Tinggal menambah jam terbang di even nasional saja. Kalau secara kualitas saya lihat Bali tidak kalah dengan provinsi lainnya,” demikian Dante Pachlevy. (ari/jon)