A A Ketut Jelantik menerima plakat, tropi dan piagam penghargaan setelah ditetapkan sebagai peserta terbaik I dalam Jambore GTK Hebat Bali tahun 2024. Foto/ist
BANGLI – Pendampingan ‘Kuda Besi’ yang diangkat dalam sebuah tulisan praktik baik mengantarkan A.A Ketut Jelantik, M.Pd pengawas sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bangli menjadi salah satu wakil Bali dalam ajang Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Hebat 2024 yang akan dilangsungkan di Jakarta serangkaian Peringatan Hari Guru Nasional ( HGN) tahun 2024 pertengahan Nopember mendatang.
Pengawas sekolah yang mengawali karirnya sebagai guru Bahasa Inggris di salah satu SMP negeri di Kintamani ini berhasil menjadi wakil Bangli setelah pada ajang tingkat Provinsi Bali yang digelar Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Bali berhasil mengalahkan para pengawas lainya untuk kategori GTK dedikatif.
“Saya tentu sangat bersyukur bisa mewakili Bali, dan berharap bisa memberikan hasil terbaik di tingkat Nasional,” ungkap Jelantik dihubungi Senin (11/11/2024) kemarin.
Pendampingan kuda besi yang diangkatnya, ungkap Jelantik telah menerbitkan sejumlah buku, merupakan praktik baik yang telah dilakukan selama 4 tahun.
Menurutnya, pendampingan kuda besi tersebut lahir sebagai bentuk inovasi pendampingan yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas proses pendampingan terhadap sekolah binaanya.
“Bermula saat pandemi Covid-19 lalu, saya mencoba untuk membuat inovasi pendampingan yang selanjutnya saya sebut sebagai pendampingan kuda besi yang merupakan akronim dari kenalkan, dampingi, bina dan evaluasi, ternyata memberikan dampak positif dan akhirnya saya implementasikan hingga saat ini,” tegas Jelantik.
Lebih lanjut Jelantik mengemukakan, keikutsertaanya dalam Jambore GTK Hebat tahun 2024 ini bermula ketika menerima surat dari Balai Guru Penggerak (BGP) Bali tentang sejumlah kegiatan dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional tahun 2024.
Berkat dukungan dan motivasi dari rekan sejawat, termasuk Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bangli, dia mencoba mendaftarkan diri melalui link yang telah disiapkan oleh panitia Jambore GTK Hebat 2024. Jelantik mengakui, tidak mengalami kesulitan untuk mengikuti seluruh tahapan jambore tersebut. Hanya saja, dia sempat harus melakukan revisi terhadap naskah dan juga persyaratan administrasinya.
“Ternyata persyaratannya sangat ketat dan harus benar-benar diikuti. Saya makin penasaran dengan lomba ini,” tegasnya.
Secara substansi, baik dalam bentuk naskah maupun video, dia mengaku tidak melakukan persiapan secara khusus. Sebab naskah yang dirim sebagian besar bagian-bagian indikator atau komponennya telah sempat ditulis dan dipublikasikan dalam bentuk artikel di sejumlah media cetak baik tingkat lokal maupun nasional.
Sedangkan video yang harus diunggah di kanal youtube merupakan video asli yang diambil ketika pendampingan dilakukan.
“Video yang saya gunakan diambil seadanya. Jadi bukan disiapkan untuk lomba. Sangat original. Mungkin karena original itulah memberikan nilai lebih,” ujar Jelantik.
Ia menambahkan, pelaksanaan Jambore GTK Hebat tahun 2024 terdiri dari sejumlah kategori. Mekanisme pelaksanaanya dimulai dari seleksi administrasi, dilanjutkan dengan seleksi substansi dan kelayakan.
Mereka yang lolos 10 besar untuk masing-masing kategori harus mengikuti wawancara yang melibatkan rekan sejawat serta atasan langsung peserta.
“Setelah proses wawancara maka lima besar dipanggil untuk mengikuti gelar wicara yakni melakukan presentasi atas praktik baik yang telah dikirimkan oleh peserta,” imbuhnya.
Setelah dilakukan gelar wicara, tim juri menetapkan tiga peserta terbaik dan terbaik pertama menjadi duta Bali dalam kegiatan yang sama yang akan dilaksanakan di Jakarta. (dus,yan)