DENPASAR – Tiga dari empat karateka putra dan putri Bali kini menghuni Pelatnas Karate Indonesia yang diproyeksikan turun pada SEA Games (SEAG) tahun 2025 di Thailand mendatang. Satu karateka Bali mundur dari Pelatnas lantaran mengalami cedera usai berlaga di PON XXI/2024 lalu.
Tiga karateka itu menurut Ketua Umum Pengprov FORKI Bali, Armand Setiawan Wulianadi, tak lain Cok Istri Agung Sanistyarani, I Komang Astawa dan Ni Made Dwi Kartika Aprianti. Satu lagi yang mengundurkan diri karena cedera yakni I Kadek Hendra Gunawan.
“Pelatnas sudah berjalan mulai berlangsung 1 November lalu dan dilaksnakan di Bali. Kami tak bisa paksakan Hendra Gunawan karena masih dalam masa cedera. Ini sangat bagus bagi karateka kami di Pelatnas,” kata Armand Setiawan Wulianadi saat dikonfirmasi, Kamis (7/11/2024).
Disebutkan pria yang akrab disapa Armand Joger, masuknya karateka Bali di Pelatnas merupakan kebanggaan tersendiri dan sejarah bagi pembinaan olahraga karate serta pembinaan karateka di Bali.
“Biasanya memang Pengprov FORKI Bali hanya menyumbang satu hingga dua atlet saja ke Pelatnas, tapi sekarang ini ada empat karateka Pulau Dewata yang dipanggil PB FORKI,” imbuh Armand Setiawan yang memang memiliki background sebagai atlet karate Badung.
Pria yang juga Pengurus PB FORKI Bidang Luar Negeri itu menambahkan, Arena SEA Games 2025 ini menjadi batu loncatan bagi para karateka Bali, karena grand design pembinaan Pelatnas puncak prestasinya diharapkan pada ajang Asian games 2026 di Jepang.
Terlepas dari cabang olahraga karate, cabor biliar Bali juga berpeluang besar menyumbang atlet di pelatnas. Ketua Umum Pengprov POBSI Bali, dr. Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa menilai jika POBSI Bali masih menanti surat panggilan Pelatnas untuk pebiliar Bali, terutama peraih emas PON 2024 yakni Putu Edy Wirawan dan Kadek Sugiarta.
Pengprov FORKI Bali dan POBSI Bali bertekad untuk mengawal dan mendukung perjuangan para atletnya berlaga di level yang lebih tinggi.
“Kami akan terus memantau perkembangan performa Edy Wirawan dn Kadek Sugiartha, serta menanti panggilan PB POBSI terhadap kedua pebiliar kami tersebut,” demikian dr. Laksmi Duarsa yang merupakan dokter spesialis perawatan kulit dan kelamin itu. (ari/jon)