DENPASAR – Debat Terbuka Kedua Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2024 kembali digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar, berlangsung di Hotel Prama, Sanur, Rabu (6/11/2024). Debat dimulai pukul 19.00 wita menghadirkan kedua pasangan calon atau paslon yakni nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra–I Nengah Yasa Adi Susanto (Abdi) dan paslon nomor urut 2 I Gusti Ngurah Jaya Negara–I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa).
Debat kedua yang mengangkat tema ‘Denpasar Kotaku Denpasar Rumahku’, dipandu Ketut Udi Prayudi dan Made Anggia Paramesthi dan disiarkan TVRI Bali dan YouTube KPU Bali, dan di-relay di Bali TV dan Inews TV berlangsung seru.
Paslon nomor 2 Jaya-Wibawa dalam kesempatan tersebut menyampaikan visi yang disampaikan Arya Wibawa program prioritas mengembangkan ketahanan budaya, banjar, subak dan mengembangkan ekspresi budaya, seperti pelestarian kreativitas ogoh -ogoh hingga perayaan Tumpek.
“Program anak dan perempuan di bidang kesehatan membangun Gedung Puskesmas baru, hingga mengembangkan RS Wangaya, kami menjadikan masyarakat yang aman dan nyaman, termasuk perhatian dalam implementasi untuk keberadaan disabilitas. Termasuk kelompok marginal dengan dibangun rumah berdaya, kawasan kumuh akan kami tuntaskan,” kata Arya Wibawa.
Lanjut dalam sesi pertanyaan dari panelis terkait bicara adat dan budaya, masyarakat Urban, Jaya Negara menekankan kolaborasi masyarakat Denpasar yang beragam memberikan ruang yang sama.
“Kami senantiasa memberikan ruang berbagai kelompok, suku, budaya dari berbagai daerah, seperti warga Ikawani, Madura, NTT kita libatkan mereka dalam berbagai acara di tingkat Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.
Sedangkan Paslon 1 Ambara Adi saat mendapat pertanyaan soal kaum pendatang, Ambara menekankan agar belajar dari Singapura. “Terkait pendatang, kita belajar dari Singapura, dimana pendatang benar-benar memberi dampak kepada sektor ekonomi bukan menjadi beban Kota, kita ingin penataan Urban Management kita bisa meningkatkan APBD apabila yang tinggal di Denpasar bisa memberi andil terhadap pertumbuhan ekonomi Denpasar,” ungkap Ambara.
Ambar menyoroti izin usaha warung toko modern yang terlalu bebas. Bagaimana bisa bersaing dengan pelaku usaha lokal atau umkm. “Bagaimana bisa bersaing para pelaku UMKM dengan pengusaha gajah, ini harus dievaluasi kembali, kedepankan UMKM walaupun diberikan akses modal tidak akan mampu bertahan,” kata Ambara.
Secara ringkas dalam penyampaian visi paslon Ambara Adi, menghadirkan program meringankan beban di Banjar, memberikan les gratis, seni, tari tabuh dan sastra. Sehingga tamatan guru bisa terserap dengan baik.” Kami memberdayakan dan memajukan umkm di tingkat Banjar. Kami ingin merawat situs warisan budaya leluhur menjadi destinasi pariwisata yang menarik dengan infrastruktur yang baik sehingga banyak tamu mancanegara City Tour di Denpasar. Di bidang kesehatan, memberikan layanan Kesehatan gratis kepada masyarakat kurang mampu dengan menambah ruang rawat gawat darurat, dokter spesialis, ruang rawat inap di Puskesmas dan memberikan ambulans gratis,” ujarnya.
Ketua KPU Kota Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggraeni mengatakan melalui debat ini berharap kepada paslon dapat menyampaikan pendidikan Politik, dan paslon mampu menyampaikan ide gagasan, memajukan daerah dan memberikan solusi yang dihadapi daerah.
Dewa Ayu Sekar menegaskan, debat yang mengangkat Tema Denpasar Kotaku Denpasar Rumahku, dibagi ke dalam 5 sub tema meliputi adat budaya, anak dan perempuan (gender), kesehatan, penyandang disabilitas dan kelompok marginal, serta tata kelola pemerintah.
Ia menyatakan, berdasarkan Keputusan KPU Nomor 1363 tahun 2024 tentang pedoman teknis kampanye, pihaknya membentuk tim perumus untuk membantu persiapan pelaksanaan debat. Yakni menyusun tema, merekomendasikan tim panelis, membuat publikasi dan lainnya.
Para panelis Debat II berjumlah 6 orang mereka adalah Prof. Dr. I Wayan Gde Wiryawan, S.H., M.H , Prof. Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A., Dr. I Wayan Putu Sucana Aryana, S.E., S.H., M.H., CMC, Dr. Ir. Luh Riniti Rahayu, M.Si, Ni Putu Sri Harta Mimba, S.E., M.Si., Ph.D., Ak, CA, CMA, dr. I Ketut Widiyasa, M.PH, FISQua, M.H
Dewa Ayu Sekar menambahkan, setiap Paslon akan diberikan kuota peserta 50 orang dalam debat tersebut. Debat publik antar pasangan calon terdiri dari enam segmen yang disusun secara berurutan.
Dalam debat dibagi beberapa segmen yakni segmen pertama, dimulai dengan pembukaan yang mencakup pembacaan tata tertib serta penyampaian visi, misi, dan program dari masing-masing pasangan calon.
Segmen kedua dan ketiga difokuskan pada pendalaman visi, misi, dan program pasangan calon yang dipandu oleh moderator. Selanjutnya, segmen keempat dan kelima memberikan kesempatan kepada pasangan calon untuk saling bertanya dan memberikan sanggahan terhadap pernyataan satu sama lain.Debat ditutup pada segmen keenam dengan sesi penutupan yang mengakhiri seluruh rangkaian acara. Di segmen 2 dan 3, moderator akan menyampaikan pertanyaan yang sudah disiapkan tim panelis. Pertanyaan kepada Paslon diambil melalui mekanisme pengundian. (sur)