GIANYAR – Sejak beberapa hari terakhir, para pengelola Badan Usaha Milik Desa atau BUMDesa di Kabupaten Gianyar melakukan zoom meeting dengan pejabat pusat. Ini terkait persiapan pengadaan makan bergizi gratis yang merupakan program pemerintah.
Sejumlah permasalahan pun mencuat. Salah satunya masih ada BUMDesa yang belum berbadan hukum.
Selain itu, BUMDesa juga diharapkan mendaftarkan diri melalui e-katalog yang telah disediakan dan menawarkan bahan pangan yang mungkin nanti akan dibutuhkan dalam makan bergizi gratis.
Di Kabupaten Gianyar tercatat ada 64 BUMDesa dan sebagian besar sudah berbadan hukum.
“Teman-teman BUMDesa beberapa kali telah melakukan zoom, namun pusat belum memutuskan skema yang akan digunakan untuk program ini,” ujar pendamping ahli BUMDesa Kabupaten Gianyar, Agung Budiasa, Kamis (31/10/2024).
Hingga kini, ada sejumlah skema untuk program makan siang gratis.
Pertama, dana langsung turun dari pusat masuk ke desa. Desa melakukan pengadaan melalui BUMDesa menyiapkan makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah.
Kedua, BUMDesa ikut masuk dalam e-katalog yang telah siapkan dan menawarkan produk yang berkaitan makan bergizi gratis.
“Ini belum ada putusannya, bahkan masih ada skema lainnya. BUMDesa selalu menjadi kompenen yang dimasukan dalam setiap skema,” ujarnya.
Pihaknya berharap skema yang ditawarkan segera dipilih sehingga BUMDesa juga bisa mempersiapkan diri untuk kelancaran program makan siang gratis.
“Intinya kita tetap berproses, mengikuti arah kebijakan pemerintah, dengan peluang BumDesa/ma dapat sebagai penyedia bahan pangan bergizi gratis. Akan memberikan peluang kemandirian BUMDesa.
Disamping itu, juga akan menumbuhkan kepercayaan berbagai pihak untuk memajukan BumDesa dan ketahanan pangan dananya cukup besar dan prioritas utama sehingga peluang ini menjadi kesempatan untuk kita bisa bersaing dengan lembaga yang berbadan hukum lainnya yang telah siap pengadaan secara elektronik,” jelasnya. (jay)
