DENPASAR – Bali diperkirakan akan menghadapi ancaman yang cukup serius ketersediaan listrik di Bali di tahun 2021. Ancam ini terjadi ketika tidak ada lagi tambahan pasokan listrik dari Jawa Bali. Sementara cadangan listrik di Bali pada 2021 sudah tidak ideal karena berada di bawah 30 persen yaitu sekitar 28 persen. Pada 2023, cadangan listrik hanya tinggal 13 persen.
Penegasan itu disampaikan anggota Komisi VI DPR RI, Nyoman Parta seusai pertemuan dengan pihak PLN di The Trans Resort Bali, Seminyak, Kamis (15/10/2020). Mengatasi ancaman yang cukup serius tersebut, politisi PDIP asal Gianyar Bali ini meminta kepada PLN lebih serius mengantisipasi ancaman tersebut.
Menurut Parta terkait kondisi kelistrikan di Bali, rencana target proyek jaringan transmisi 500 KV Jawa Bali Connection harus di percepat dan bisa beroperasi pada tahun 2024. “Kabel listrik ini diperkirakan akan membawa listrik 1.600 MW dari Jawa untuk memperkuat pasokan listrik di Bali,” ujarnya.
Anggota Komisi VI Nyoman Parta menambahkan, Jawa Bali Connection melalui kabel Paiton ini merupakan solusi jangka panjang. Dalam pertemuan dengan jajaran Direksi PLN dan Kementrian BUMN, Parta juga mempertanyakan bagaimana solusi yang diberikan PLN untuk jangka pendek. Hal itu dikarenakan Bali sudah diperkirakan krisis listrik di tahun 2021. Sementara, rencana Jawa Bali Connection nya baru akan dilelang tahun 2021 dan ditargetkan selesai tahun 2024. Itu berarti lelang baru akan dilakukan saat Bali sudah alami krisis listrik dan sebagai wakil rakyat Bali di senayan, tidak menginginkan hal itu terjadi. “Kita tidak ingin Bali mengalami krisis listrik di tahun 2021 selama menunggu Jawa Bali Connection ini selesai dan persoalan ini harus dapat diatasi, “bebernya.
Mantan Ketua Komisi IV DPRD Bali ini menyebutkan, ketergantungan Bali dengan kelistrikan akan terulang kembalu kalau di Jawa Timur perkembangan indrusti pariwisata kian pesat. Sehingga kebutuhan akan energi listrik di Banyuwangi dan sekitarnnya akan makin tinggi. Pihaknya bertanya-tanya apakah PLN sanggup mempertahankan pasokan energi listrik ke Bali apalagi kondisi Covid-19 sudah pulih dan pariwisata Bali akan bangkit lagi.
Salah satu saran yang disampaikan Nyoman Partai kepada PLN agar memantapkan rencana Energi Baru Terbarukan. Terlebih lagi, menindaklanjuti aturan UU, Pemprov Bali sudah memiliki peraturan daerah (Perda) tentang Rancangan Umum Energi Daerah termasuk didalamnnya juga mengatur masalah energi lstrik terbarukan. Walaupun volumennya kecil Bali juga memiliki potensi energi surya, energi panas bumi, energi bayu. “Energi ini sangat ramah lingkungan, kita tidak boleh terus menerus bergantung enegi fosil pada PLTU Batubara, “pungkasnya. (arn)