DENPASAR – Kisruh cabang olahraga taekwondo Badung yang terjadi pasca diberhentikannya Ketua Umum Pengkab TI Badung, Putu Winasa masuk babak baru.
Pemberhentian akibat adanya mosi dari 6 dojang taekwondo di Badung yang dianggap tidak jelas tersebut membuat KONI Badung bersikap. Caretaker yang yang ditunjuk KONI Badung yakni Made Sudana tidak diterima Pengprov TI Bali yang memiliki caretaker sendiri yang juga tidak diakui KONI Badung.
Babak baru itu membuat beberapa pengurus Pengprov TI Bali melakukan audiensi kepada KONI Bali untuk meminta saran, masukan dan nasehat pada Kamis (3/10/2024) siang di KONI Bali.
“Audiensi Pengprov TI Bali ke KONI Bali sudah benar bahwa ada persoalan-persoalan yang ada di organisasinya untuk minta masukan, usul dan saran . Itu hanya soal permasalahan AD/ART masing-masing. Dari AD/ART KONI dan satu dari AD/ART organisasi olahraga TI. Pada intinya dan dengan muaranya bagaimana mencari figur Ketua Umum. Itu saja dan saran kami juga jelasnya diselesaikan dengan cara combine atau penggabungan,” tutur Bidang Hukum dan Etika KONI Bali Fredrik Billy didampingi Bidang Organisasi KONI Bali, Agung Ngurah Susrama Putra.
Menurut Billy yang juga Wakil Ketua Umum Pengprov Perkemi Bali dan Susrama Putra yang juga Ketua Umum Pengprov PBFI Bali, dengan semua itu setelah Hari Raya Kuningan dari Pengprov TI Bali akan ada mediasi dengan KONI Badung agar pelaksanaan Muskablub dalam rangka memilih Ketua Umum Pengkab TI Badung dilakukan secara combine atau bersama-sama sehingga menghasilkan Ketua Umum Pengkab TI Badung dan kepengurusan baru nantinya yang representatif dan solid yang diinginkan masing-masing pihak.
“Itu saja dan tidak ada persoalan, terpenting sama-sama saat mencari Ketua Umum yang baru melalui Muskablub TI Badung nantinya. Muskablub itu nanti bagus jika Pengprov TI Bali dan KONI Badung dilakukan secara bersama -sama untuk jalan keluarnya, sehingga mencari mampu mencari Ketua Umum yang bagus dan representatif yang bisa mengayomi TI Kabupaten Badung,” jelas Fredrik Billy yang berprofesi sebagai advocat itu.
Sementara Susrama Putra menambahkan jika KONI Bali sendiri tidak mau terlalu jauh di ranah persoalan itu karena kewenangan ada di intern baik di KONI Badung maupun di Pengprov TI Bali.
“Jadi sifatnya KONI Bali hanya memberikan usul dan saran atau pertimbangan dan kasih pendapat dan kalau untuk mediasi, jika KONI Bali diminta maka kami akan membantu,” tegas Susrama Putra.
Lantas Apakah harapan KONI Bali nantinya Ketua Umum yang bisa diterima KONI Badung dan TI Bali ?
“Kalau soal itu kami tidak ikut-ikut itu terserah kepada mereka karena untuk Muskablub itu tugas caretaker. Kami hanya ingin caretaker bersama dan panitia bersama. Kalau ingin baik ya TI Bali juga jangan memaksakan kehendak itu dan KONI Badung juga berpegang pada prinsip AD/ART. Utamanya bagaimana bisa combain. Itu saja,” pungkas Susrama Putra. (ari/jon)