MEDAN – Tim Tinju PON Bali kembali menambah kepingan medali dengan 2 medali perunggu pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sunatera Utara (Sumut).
Dua medali perunggu itu dipersembahkan di kelas putri usai berlaga di babak semi final cabang olahraga (cabor) tinju yang dilangsungkan Aula Universitas HKBP Nomensen, Pematangsiantar Sumatera Utara.
Dua petinju putri penyumbang medali perunggu tersebut menurut salah seorang pelatih tinju PON Bali, Kornelis Kwangu Langu, tak lain yakni Melania Gelu Langobiri kelas 48 kg putri dan Juliandra B. Fanon kelas 57 kg putri.
Pada babak semi final Melania Gelu Langobiri mengakui keunggulan petinju Papua Barat, Merlin Tomatala dan Juliandra B. Fanon kalah dari petinju DKI Jakarta yakni Ratna Sari Devi.
“Sebelumnya Bali sudah meraih perunggu melalui petinju Yulius Babu Eha kelas 60 kg putra dan Charles Bria di kelas 48 kg putra. Charles Bria di semi final kalah dari Exel Karmela petinju Sulawesi Utara, sedangkan Yulius Babu Eha kalah dari petinju Jawa Barat, Walmer Pasiale,” kata Kornelis Kwangu Langu usai laga petinjunya, Rabu (18/9/2024).
Dengan demikian lanjutnya, Bali telah mengumpulkan total 4 medali perunggu serta medali perak sudah ditangan melalui petinju Jekri Riwu kelas 63,5 kg namun masih mengejar medali emas, pada babak final melawan petinju Riau, Iman Josua Simorangkir. Keduanya bakal duel di babak final, Kamis (19/9/2024).
“Khusus untuk petinju putri, capaian itu sudah bagus karena ini pertama kalinya petinju putri Bali turun di PON. Dengan demikian dari sisi mental, jam terbang dan pengalaman bertandingnya masih minim. Setidaknya PON 2024 ini memberikan hikmah banyak bagi petinju putri Bali untuk bisa meningkatkan kualitasnya baik fisik maupun teknik di even nasional ke depannya termasuk di PON 2028 mendatang,” demikian Kornelis Kwangu Langu dengan nada optimis. (ari/jon)