MEDAN – Tim Tenis Meja PON Bali yang dihuni 4 atlet putra dan 4 atlet putri menambah raihan 2 perunggu pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Dua medali perunggu tenis meja itu masing-masing diraih pada nomor ganda putra dan ganda putri setelah dikalahkan lawan – lawannya di GOR Angsapura, Medan Sumut, Selasa (17/9/2024).
Tim tenis meja ganda putra Bali dengan wakil I Komang Sugita dan I Putu Tedja Lajuardi harus mengakui tim unggulan Jawa Barat dengan skor 1 – 3. Sedangkan tim ganda putri Bali sendiri dengan wakil Ni Ketut Devinta Maharani kalah dari tim unggulan juga di putri yakni tim DKI Jakarta dengan skor tipis 2 – 3.
Menurut salah seorang pelatih Tim Tenis Meja Putra dan Putri Bali, I Gede Ardika, sebenarnya peluang baik tim putra dan tim putri dalam menghadapi masing lawan-lawannya yakni fifty – fifty.
“Kalau kekalahan di tim putra itu, memang di set awal ganda putra Jawa Barat melakukan serangan atau tampil ofensif dan menekan ganda putra kami sehingga terlihat kami tak diberikan ruang untuk berkembang. Namun di set ketiga bisa kami curi kemenangan meski akhirnya ganda putra kami kalah,” kata Gede Ardika usai laga timnya.
Lantas apa kekalahan tim ganda putri ? Diakuinya, kekalahan ganda putri itu hanya karena kesalahan – kesalahan tim ganda putri Bali sendiri. Malah pada set keempat tim ganda putri DKI Jakarta sempat kewalahan dan banyak terjadi deuce beberapa kali.
“Sebenarnya kekuatan tim ganda putri Bali memiliki kualitas sama hanya karena set – set awal kerapkali membuat kesalahan sendiri. Dan ganda putri DKI Jakarta sendiri sempat kewalahan etika beberapa kali terjadi deuce. Ganda putri Bali hanya kalah faktor mental saja. Kami masih mengejar 1 medali emas lagi meski sebenarnya target kami meraih 1 emas dan kalau bisa 2 emas,” terang Gede Ardika.
Meski demikian lanjutnya, Tim Tenis Meja Ganda Putra dan Putri Bali sendiri merupakan pemain masa depan karena pada PON XXII/ 2028 di NTT dan NTB, ganda putra dan putri itu masih bisa bertanding. (ari/jon)