GIANYAR – Pedagang Pasar Tematik Ubud yang terdampak kebakaran beberapa waktu lalu mulai mendapat tempat berjualan sementara di halaman pasar tersebut.
Pantauan di lapangan, Senin (16/9/2024), Pemkab Gianyar menyiakan tenda berbentuk linmas mulai berjejer di halaman pasar. Para pedagang mulai melakukan penataan barang dagangan.
Namun hujan yang tiba-tiba mengguyur daerah wisata tersebut pun menghentikan aktivas pedagang. Mereka tergesa-tegas menutupi barang dagangan dengan plastik.
Sementara, pedagang yang menempati blok barat cukup beruntung karena masih bisa menempati los dan kiosnya yang tidak terdampak langsung.
Saat kebakaran terjadi blok barat hanya dipenuhi asap dari basement blok timur yang terbakar.
Catatan WARTA BALI, terdapat 986 pedagang, di antaranya 419 merupakan pedagang bahan pokok basah/kering menempati basement blok timur yang mengalami kebakaran, dan 567 pedagang seni yang menempati lantai 1 dan 2 blok timur maupun barat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gde Eka Suary mengatakan sudah melakukan pembersihan di aera yang akan ditempati pedagang.
Sejumlah tenda juga sudah berdatangan yang merupakan CSR dari beberapa perusahaan.
“Ada beberapa mereka sudah berjualan di pasar tradisional yang tidak jauh dari lokasi. Usulan pedagang kebutuhan pokok saat rapat kemarin di Ubud dan dari tokoh masyarakat serta mereka yang masih berjualan di tempat terbuka ditrotoar nike minta di halam aja sebentar dari jam 4 mungkin sampe jam 8 clear dan lanjut setelah bersih diisi pedagang pasar seni,” ungkapnya.
Permintaan pedagang tersebut pun disambut baik. Eka Suary mengakui pihaknya kesulitan mencari tempat relokasi lain dan pedagang terpencar karena adanya anggaran relokasi yang terpasang di APBD.
“Karena kami juga pegawai sedikit SDM-nya kalau di relokasi disamping anggaran yang tidak terpasang agak sulit kita berbagi pelayanan. Baguslah permintaan pedagang, yang memang pedagang kita siapkan sesuai hasil rapat nike,” jelasnya.
Terkait jumlah pedagang yang akan menempati halaman pasar, Eka Suary mengaku belum bisa memastikan karena beberapa dari pedagang sudah lebih dulu mencari tempat alternatif secara mandiri.
“Pedagang yang akan berjualan tidak sesuai jumlah data karena beberapa mereka sudah berjualan di pasar terdekat. Misal di sentral parkir di utara dan tempat tempat lain mereka tempati. Sisanya tercecer kurang lebih 150-an lah pedagang kebutuhan pokok. Kita atur di halaman karena kita memfasilitasi yang sudah kita cek kemaren dilapangan. Untuk pedagang seni tercatat kurang lebih 321 an pedagang. Yang berjualan siang sampe sore,” tandas pejabat murah senyum ini. (jay)