MEDAN – Nasib kurang beruntung dialami dua cabang olahraga (cabor) yang bertanding di PON XXI/2024 di Aceh dan Medan.
Dua cabor tersebut tak lain bukutangkis dan balap motor. Pada cabor bulutangkis, single putri Bali, Ni Putu Wahyu Arisanti harus mengakui keunggulan seeded I dari Jawa Timur, Azzahra Melani Arjisetya.
Bertanding di GOR PBSI Disporasu Medan Sumatera Utara, Senin (16/9/2024) Arisanti kalah dua set langsung yakni 13 – 21 dan 12 – 21. Secara fisik dan kualitas memang Arisanti masih dibawah kualitas Azzahra.
Sedangkan pasangan ganda putri Bali Ni Kadek Linda Angeline Asmara dan Dinda Ratna Pratiwi bernasib sama dan kalah Rubber Game 21-18, 16-21 dan 15 – 21 dari pasangan Kepri.
Menurut Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, I Wayan Winurjaya yang menyaksikan langsung laga tersebut, jika kualitas pebulutangkis Bali masih kalah dengan lawannya.
“Memang yang tampil ini sebenarnya atlet pelapis. Karena syarat di PON kali ini atlet penghuni Pelatnas tidak diperbolehkan ikut. Sedangkan, ada 1 atlet kami yakni Kadek Dinda yang tembus ke pelatnas sehingga tidak bisa turun di PON 2024. Kadek Dinda juga yang membawa Bali lolos ke Babak Kualifikasi (BK) PON lalu,” tutur Winurjaya.
Tak hanya itu lanjutnya, dari sisi jam terbang dan pengalaman, pebulutangkis Bali masih belum cukup memadai.
“Tidak apa-apa, ini merupakan pengalaman bagi mereka dan tetap kita apresiasi perjuangannya dalam membela Bali apalagi sampai ke babak 16 besar,” Imbuhnya.
Seperti diketahui, bulutangkis Bali pernah mencetak sejarah meraih medali pertama dalam di PON XX/2021 di Papua melalui Komang Cahya Dewi yang meraih medali perak. Hanya saja, Komang Cahya tak bisa ikut PON 2024 karena aturan umur maksimal 21 tahun. Sedangkan, Komang Cahya kini berumur 23 tahun.
Nasib sial di hari sama juga dialami cabor balap motor. Atlet Balap Motor Bali IGN Diva Ismayana yang digadang-gadang meraih medali emas di nomor Grass Track gagal meraih medali.
Hal itu karena ketika berlaga pada babak final di Sirkuit GTX Sena Kualanamu, Medan, tunggangan atau kendaraan Diva Ismayana mendadak mati.
“Diva mau melewati pembalap nomor empat, tiba-tiba mesinnya mati. Padahal baru lap pertama dan anehnya setelah pebalap lainnya melewati Diva Ismayana baru kendaraannya hidup,” tutup ofisial Tim Balap Motor PON Bali, Pande Gita saat dihubungi usai lomba. (ari/jon)