GIANYAR – Garfik pertumbuhan Desa Wisata di Gianyar menununjukan tren peningkatan. Hingga kini sebanyak 43 Desa dari 70 desa sudah menyandang predikat sebagai desa wisata. Setiap tahunnya ada saja desa yang mendaftar untuk menjadi desa wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, Wayan Gede Sedana, Rabu (8/9) menjelaskan, untuk mendapatkan rekomendasi sebagai desa wisata memerlukan proses verifikasi dari Dispar. Ada beberapa persyaratan yang wajib dimiliki sebelum pendaftaran sebagai desa wisata. Yang terpenting adalah adanya pengelola desa wisata baik oleh pemuda atau kelompok yang memiliki misi yang sama untuk memajukan desa wisata.
Dikatakan Yande Sedana, ada tiga syarat utama sebagai desa wisata, pertama memiliki potensi alam, memiliki aktivitas budaya dan potensi alam buatan seperti taman, bangunan atau lainnya. Syarat kedua adalah memiliki akses ke lokasi wisata yang memadai, adanya toilet dan sarana penunjang lainnya. “Syarat ketiga adalah adanya sarana penunjang seperti akomodasi, rumah makan/kuliner, tempat souvernir,” jelasnya.
Yande Sedana juga menambahkan persyaratan tersebut mesti didukung oleh pengelola yang menguasai bahasa asing sesuai target wisatawan termasuk guide yang bisa menjelaskan potensi wisata di desanya dengan benar. “Kalau persyaratan pengelolaan ini, rata-rata pengelola sudah mumpuni termasuk guide lokal di desa wisata,” bebernya. Ditambah lagi menurutnya promosi desa wisata melalui web desa masing-masing.
Dibeber, untuk kecamatan Gianyar yang sudah masuk desa wisata adalah Desa Sidan, Beng, Lebih, Bakbakan dan Desa Temesi. Untuk kecamatan Ubud desa wisatanya adalah Mas, Lodtunduh, Peliatan, Petulu, Kedewatan, Singakerta dan Sayan. Untuk Kecamatan Blahbatuh sebagai desa wisata adalah Buruan, Bedulu, Keramas dan Saba. Untuk kecamatan Tampaksiring desa wisatanya adalah Pejeng Kangin, Tampaksiring dan Manukaya.
Di kecamatan Sukawati desa wisatanya adalah Batubulan, Singapadu Tengah. Singapadu kaler, Celuk, Batuan, Kemenuh, Guwang. Dan kecamatan Payangan desa wisatanya Melinggih Kelod, Bukian, Puhu, Kelusa, Kertas, Bresela dan Melinggih. “Masing-masing desa memiliki potensi wisata tersendiri, walau ada yang hampir sama potensinya,” jelasnya. Dimana desa wisata yang potensinya banyak adalah Taro, Batuan dan Singapadu. (jay)