TABANAN – Parkir menjadi persoalan utama BRSU Tabanan. Selama ini pasien atau pengantar pasien kesulitan mendapatkan parkir, sehingga badan jalan dijadikan areal parkir. Mengurangi kekroditan terutama di jalan Diponegoro, Dinas PUPRPKP Tabanan mulai menggarap dan melakukan penataan lahan parkir di bekas kantor Dinas Pariwisata yang berlokasi di barat BRSU Tabanan.
Pantuan di lokasi, bangunan gedung yang pernah jadi Kantor Pertanian dan Dinas Kominfo Tabanan kini sudah rata dengan tanah. Tidak ada lagi banguan yang berdiri. Nampak alat berat merobohkan bangunan sehingga kini lokasi tersebut tinggal puing.
Dari papan nama yang ada di lokasi, proyek tahap pertama pengadaan lahan parkir tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 6,894 Miliar lebih yang sudah mulai dikerjakan rekanan CV. Merta Adisatia ini sudah tanda tangan kontrak kerja sejak 26 Juli 2024 dengan masa kerja selama 159 hari.
Sudah mulai pengerjaan untuk penataan areal parkir di bekas kantor Dinas Pariwisata,” ungkap Kadis PUPRPKP Tabanan I Made Dedy Darmasaputra, Rabu (14/8/2024).
Sehubungan dengan telah dimulainya pembangunan tersebut, pihaknya melakukan sosialisasi kepada seluruh stakeholder yang ada mulai dari pihak manajemen BRSU Tabanan, Polisi, Dinas Perhubungan, Camat, Kepala Desa serta masyarakat sekitar lokasi yang terdampak langsung proyek tersebut.
“Tadi ( kemarin) sosialisasi kepada pihak terkait terutama warga terdampak langsung di barat lokasi, sehingga tidak ada lagi masyarakat bertanya-tanya akan membuat apa. Apalagi kini sudah mulai penggalian lahan untuk pembuatan basement,” kata Dedy.
Mantan Sekretaris Bappeda ini menjelaskan, penataan dan pembangunan lahan parkir di bekas Kantor Dinas Pariwisata ini sebagai upaya untuk mengatasi persoalan parkir rumah sakit. Selain itu juga mengurangi kekroditan di jalan Diponegoro yang selama ini dijadikan parkir kiri kanan.
“Pembuatan lahan parkir ini untuk mengurangi kekroditan di jalan itu sekaligus memudahkan bagi pasien atau pengantar pasien mendapatkan parkir,” jelasnya.
Dalam pembangunan dan penataan tersebut dipastikan akan bertingkat. Untuk tahap pertama ini akan dilakukan pembangunan basement sehingga dilakukan penggalian tanah. Selain itu juga membuat pondasi dan struktur yang kuat karena akan menahan beban berat di atasnya terutama mobil yang parkir.
“Itu tidak boleh dengan pondasi dan struktur biasa, karena nanti bebannya berat, harus dibuat yang kuat bisa menahan beban diatasnya,” sebutnya.
Satu hal yang akan membedakan yakni rencana pembuatan terowongan dibawah jalan Diponegoro yang langsung menjadi akses dari parkir langsung menuju rumah sakit tanpa harus menyeberang jalan.
“Itu untuk rencana berikutnya, saat ini penataan untuk pembuatan basement dan pondasi serta struktur dulu,” tegasnya.
Dengan adanya areal parkir yang baru tersebut, diharapkan akan mampu mengurangi persoalan parkir rumah sakit sekaligus mengurangi kekroditan di jalur padat karena banyak sekolah mulai dari SMK, SMP dan SD. Nantinya lokasi tersebut juga bisa dipakai untuk parkir lainnya. (jon)