GIANYAR – Meski telah mengetahui berita duka meninggalnya caleg terpilih Partai Nasdem, Made Rai Arimbawa, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gianyar belum melakukan proses pergantian.
Ketua KPU Gianyar I Wayan Mura, Minggu (21/7/2024) menjelaskan mekanisme penggantian kursi Nasdem yang ditinggal meninggal oleh Rai Arimbawa, pihaknya masih menunggu surat dari Partai NasDem dan Sekretariat DPRD Gianyar.
“Kami masih menunggu surat pemberitahuan dari partai politik yang bersangkutan dan sekwan. Sejauh ini belum ada surat yang masuk ke KPU Gianyar,” ujar Mura.
Mura menjelaskan, meskipun yang bersangkutan belum dilantik secara resmi sebagai anggota DPRD Gianyar. Namun mekanisme penggantiannya sama seperti pengisian pengganti antar waktu (PAW). Hal itu dikarenakan sebelumnya, pihaknya telah mengirimkan Surat Keterangan (SK) nama legislatif yang lolos periode 2024-2029 ke Sekretariat DPRD Gianyar.
“Meski belum dilantik, tapi tetap harus ada surat pemberitahuan dari Sekwan (Sekretaris Dewan). Karena sebelumnya kita telah memberikan SK dewan yang lolos ke DPRD Gianyar dan itu telah diproses oleh Sekwan,” ujarnya.
Mengenai calon pengganti Rai Arimbawa akan digantikan oleh caleg NasDem Dapil Sukawati yang raihan suaranya nomor dua di bawah Rai Arimbawa.
“Penggantinya nanti nomor dua di bawah mendiang. Tapi kita belum berproses, masih menunggu surat dari partai dan sekwan,” pungkasnya.
Dari data hasil perhitungan suara, Rai Arimbawa akan digantikan oleh Anak Agung Oka Kalam dari Banjar Negari Singapadu.
Terapkan Pola Hidup Sehat dan Low Profile
Made Rai Arimbawa yang merupakan caleg Nasdem Dapil Sukawati pada Pemilu 2024 meninggal mendadak, Sabtu (20/7/2024) pagi.
Suasana duka menyelimuti rumah almarhum di Banjar Sumampan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Sabtu (20/7/2024) sore.
Rai Arimbawa meninggal dunia diduga karena serangan jantung pada Jumat (19/7/2024) malam.
Saat itu, Rai Arimbawa usai melakukan persembahyangan di Pura Panti.
“Kemarin malam masih biasa, segar bugar. Sempat sembahyang. Saat ngobrol tiba-tiba mengeluh sakit pada bagian dada,” ungkap I Made Suriana, keluarga almarhum.
Saat itu juga, Rai Arimbawa langsung dilarikan ke RS Ari Canti di Desa Mas, Kecamatan Ubud. Namun sayang, nyawanya tak terselamatkan.
“Pemeriksaan medis menyebutkan, almarhum meninggal Pukul 06.07 WITA,” ujarnya. Saat ini, jenazah almarhum masih dititipkan di RS Ari Canti.
Rai meninggalkan dua orang anak blasteran. Istrinya yang merupakan warga negara Jerman belum tiba di Bali.
“Rencana akan dikremasi. Namun keluarga belum menentukan hari baik istri Rai, Chaterine masih berada di Jerman. Tanggal 22 ini istrinya baru pulang ke Bali, mungkin setelah itu,” jelasnya.
Banyak yang tak menyangka sebab semasa hidup, Made Rai Arimbawa dikenal menganut pola hidup sehat. Hanya saja, belakangan ini almarhum sering batuk-batuk.
“Beliau rajin olahraga, bersepeda, pola hidupnya sangat sehat. Makanan terpola, makan sayur mayur tepat waktu, sama sekali tidak konsumsi gula, jarang makan nasi. Kalaupun makan nasi, di siang hari itupun sangat sedikit,” ucapnya.
Sejatinya, bertepatan dengan rahina Purnama Kasa ini Made Rai Arimbawa akan menggelar upacara ngeruak villa dekat rumahnya.
“Rencana hari ini mau ngeruak vila, banten sudah selesai. Akhirnya dibatalkan,” jelas Made Suriana.
Selain sebagai pengusaha akomodasi wisata, Made Rai Arimbawa semasa hidup dikenal sebagai sosok low profile. Tidak memilih-milih teman, aktif bermasyarakat.
Untuk diketahui, Perolehan kursi Partai Nasdem di Gianyar sempat naik turun. Pada periode 2014-2019, NasDem memiliki dua kursi di Gianyar, namun pada 2019 tidak ada perwakilan.
Pada tahun 2024, NasDem kembali mendapatkan satu kursi berkat Made Rai Arimbawa. Atas prestasinya itu, ia ditunjuk langsung sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Gianyar ia diberikan mandat untuk membesarkan partai ini di Gianyar.
Made Rai Arimbawa, sebelumnya sudah sempat terpilih menjadi Anggota DPRD Gianyar melalui kendaraan politik Partai Hanura periode 2014-2019. Saat itu ia duduk di Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesra. Di Pileg tahun 2019 dia kembali maju lagi sebagai Caleg Hanura, namun gagal melenggang. (jay)