BADUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa memberikan tanggapan berkenaan dengan keluhan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK jalur zonasi. Menurut dia, ada satu kendala dalam penerapan jalur zonasi, yakni belum banyaknya sekolah yang terbangun.
“Kendalanya adalah tidak semua daerah terbangun sekolah, yang masuk dalam zonasi. Kan ini yang menjadi persoalan,” sebutnya ditemui di Jimbaran, Senin (8/7/2024).
Kondisi itulah yang menurut dia kemudian mengakibatkan adanya wilayah-wilayah ‘zonasi zero’. Meski demikian, tentunya nasib anak-anak calon siswa dalam wilayah bersangkutan tetap perlu diperhatikan. “Zonasi, bagus menurut saya. Hanya masalahnya, belum merata pembangunan sekolahnya,” ucapnya.
Jika jalur zonasi memang harus diterapkan, maka kata Adi Arnawa, perlu dipastikan terlebih dahulu adanya sekolah-sekolah yang akan menampung. Jangan sampai ada yang zonasi zero, akibat ketiadaan sekolah. “Kita belum tahu ini, karena ini merupakan kebijakan, memang kebijakan dari Pusat juga. Tapi mudah-mudahan permasalahan ini ada solusi lagi,” sebutnya.
Badung sendiri, sambung dia, tentu harus juga berpikir ke depan memberikan perhatian terhadap kondisi tersebut. Misalnya dengan cara secepatnya membangun sekolah-sekolah baru, karena pendidikan hingga bangku SMA/SMK notabene termasuk dalam program wajib belajar. (adi,dha)