BULELENG – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BKBP) Kabupaten Buleleng Komang Kappa Tri Aryandono mewakili Pj. Bupati Buleleng membuka kegiatan Rembug Tokoh Masyarakat Buleleng (RTMB) yang digelar Forum Pembauran Kebangsaan (FPK).
Selain menekankan pentingnya menjaga kesatuan, kegiatan rembug yang dihadiri Forkompinda Buleleng, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan serta mahasiswa juga diharapkan mampu menyerap aspirasi konstruktif dalam kerangka persatuan menuju Indonesia Emas Tahun 2045.
“Kehadiran FPK sangat penting dalam penguatan pembauran kebangsaan, menyerap aspirasi antara lain melalui kegiatan rembug yang bertujuan memelihara keberagaman dan memperkuat kesatuan serta persatuan untuk kemajuan Kabupaten Buleleng,” tandas Kappa Tri Aryandono saat membuka kegiatan kolaboratif FPK dan RRI Pro1 Singaraja di Aula STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Minggu (2/6/2024).
Pada rembug yang menghadirkan Bagus Purnomo dari STAHN Mpu Kuturan Singaraja dan Rektor Unipas I Nyoman Gede Remaja selaku narasumber tersebut, mantan Kabag Umum Setda Buleleng ini menegaskan rembug bertajuk ‘Kutitipkan Pesan Kepada Pemimpin Buleleng Ke Depan’ diharapkan mampu menghasilkan rumusan ide, saran masukan konstruktif dari berbagai tokoh masyarakat yang bermanfaat untuk pembangunan Buleleng lebih baik.
“Tidak hanya dalam pembumian nilai-nilai Pancasila, melalui forum diskusi ini juga kita harapkan dapat menghasilkan rumusan yang akan dititipkan kepada pemimpin daerah, untuk pembangunan Kabupaten Buleleng kedepan yang lebih baik,” tegas Kappa dibenarkan Ida Bagus Lilik Sudirga Raka.
Selaku Ketua FPK Buleleng Lilik Sudirga Raka menandaskan peram strategis FPK diharapkan mampu menjaga nilai-nilai Pancasila, menggerakkan semangat kesatuan dan persatuan dalam kebhinekaan untuk memberdayakan potensi Kabupaten Buleleng.
Senada dengan Kepala BKBP Buleleng, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna dan Nyoman Sugawa Korry juga mengapresiasi rembug yang diinisiasi FPK Buleleng sebagai kegiatan positif yang dapat membuka wawasan kebangsaan sebagai spirit pembangunan bangsa.
“Dengan rembug semacam ini, kita bisa berdiskusi untuk mengetahui potensi yang kita miliki untuk bersama-sama, secara gotong royong kita berdayakan sehingga mampu mewujudkan cita-cita bangsa mensejahterakan rakyat,” tandas Supriatna dibenarkan Sugawa Korry.
Selaku tokoh masyarakat, Sugawa Korry mengaprsiasi rembug yang digelar FPK sebagai wahana penyerapan aspirasi masyarakat Buleleng yang dikenal sangat terbuka.
“Apa yang dikatakan sama dengan apa yang dipikirkan, kalau A ya A sehingga apapun aspirasi yang disampaikan itulah yang dipikirkan dan dilakukan. Jadi, aspirasi yang disampaikan akan menjadi masukan bagi saya untuk melaksanakan program Tri Sula menuju Buleleng Maju dan Indonesia Emas Tahun 2025,” pungkasnya.(kar/jon)