BULELENG – Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Republik Indonesia Abdullah Azwar Anas didampingi Rini Widyantini selaku Sekretaris Menpan-RB melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Buleleng.
Selain menyapa Aparatur Sipil Negara (ASN), para rangkaian kunja di Kabupaten Buleleng, Menpan-RB yang disambut Pj. Bupati Buleleng bersama Sekda dan Forkompinda juga mengapresiasi keberadaan Mall Pelayanan Publik (MPP) di Lantai 3 Pasar Banyuasri dan Tranformasi Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja menuju Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan Singaraja.
“Untuk dapat mewujudkan arah reformasi birokrasi untuk meningkatkan income perkapita dan pembangunan daerah, tidak hanya dibutuhkan penerapan digitalisasi teriteroperabilitas tapi juga soliditas birokrasi,” tandas Azwar Anas pada acara MenPan/RB Mengajar ASN Buleleng di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Senin (20/5/2024).
Kepada Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Forkompinda, Sekda dan ASN Buleleng, MenPan/RB Azwar Anas juga menegaskan solidatas birokrasi merupakan kunci dari pencapaian target pembangunan.
“Kalau kita fokus pada kebijakan tertentu pasti dampaknya akan baik dan itu kuncinya birokrasi solid. Kalau birokrasinya solid, target dan sasaran pemerintah daerah pasti akan tercapai. Mudah-mudahan teman-teman sekalian ini akan solid sehingga terget pencapaian daerah bisa terwujud,” tegasnya.
Azwar juga mengajak ASN Buleleng untuk melaksanakan program pembangunan daerah dengan prinsip 3A, Asesibilitas, Amenitas dan Atraksi serta tata ruang yang ‘Humble’.
“Ini saya terapkan sebelum bangun bandara di Banyuwangi, sempat bertemu dengan dua tipe orang, satu orang yang akan kaya dan satu orang yang sudah kaya. Waktu ketemu dengan orang yang akan kaya sarannya buat bandara dari besi, dari kaca supaya kelihatan maju daerahnya, begitu ketemu orang yang sudah kaya advisnya buat bandara yang humble, yang green, sehingga bandaranya kelihatan sangat aman,” ungkapnya.
Saran yang diikuti, kata ManPan/RB adalah saran dari orang yang sudah kaya, membuat bandara yang humble dan sekitar bandara dikurung dengan tata ruang yang dapat melindungi daerah sekitar bandara.
“Maka kami bangun bandara dari kayu-kayu ulin bekas dan sekitar bandara kami kurung dengan tata ruang. Ini pak ketua, kalau nanti bangun apapun, kurung tata ruang, karena kalau tidak bapak tidak kurung tata ruangnya maka kanan kirinya akan tumbuh hutan beton. Sekaligus kami sampaikan ke publik, Banyuwangi boleh maju bandaranya boleh tumbuh tapi pertaniannya tidak boleh digusur oleh kemajuan yang sedang berkembang,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi MPP Singaraja yang berada diatas Pasar Banyuasri sebagai terobosan Pemkab Buleleng dalam meningkatkan pelayanan publik.
“MPP Singaraja ini kami apresiasi, namun perlu pengembangaan layanan dengan digitalisasi serta ruang bagi publik untuk memberikan penilaian secara transparan,” tandas Azwar Anaz yang juga mengapresiasi sekaligus mendorong transformasi STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja menuju IAHN Mpu Kuturan Sungaraja. (kar/jon)