Ketut Sujana
KLUNGKUNG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Klungkung Ketut Sujana tidak ambil pusing soal kondisi bangunan SD 2 Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida rusak parah dan membahayakan.
Sujana dengan santai menyikapi persoalan tersebut. Sujana kepada wartawan, Jumat (26/4/2024), menyampaikan pihaknya menyusun kegiatan berdasarkan skala prioritas penanganan.
Tekait penanganan gedung SD 2 Batumadeg, Sujana bakal mengupayakan melalui dana alokasi khusus (DAK) yang bersumber dari APBN. Sebab, kata dia kemampuan keuangan APBD Pemkab Klungkung belum mencukupi.
Baca juga : Sekolah Rusak Parah, Siswa SD di Nusa Penida Belajar di Luar Kelas
“Kami coba ke dana DAK karena APBD (anggatan daerah) belum mencukupi dananya,” demikian Sujana,Jumat (26/4/2024).
Kondisi gedung SD 2 Batumadeg, di Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung memprihatinkan. Bangunan rusak parah dan rawan ambruk.
Karena itu guru setempat tidak berani ambil resiko mengadakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Pasalnya guru-guru khawatir bangunan itu ambruk dan membahayakan siswa.
Baca juga : Warga Kanorayang di Nusa Penida Dieksekusi, Adat Minta Rumah Dikosongkan
Akibatnya sebagian siswa harus belajar di luar kelas. Kepala Sekolah SD Negeri 2 Batumadeg I Wayan Sadra saat dikonfirmasi menyampaikan bangunan sekolah sudah tidak layak digunakan lagi dan sangat membahayakan para siswa.
Wayan Sadra mengaku kondisi bangunan sekolahnya tersebut sudah dilaporkan dan pihaknya telah mengajukan proposal pada tahun 2023 agar mendapatkan perbaikan.
Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Dinas Pendidikan.
Baca juga : Suara Lonceng dan Sirene Meraung-Raung di Polres Klungkung, Warga Urus SIM Berhamburan Keluar Ruangan
Satu unit gedung sekolah kami mengalami kerusakan pafa bagian atap, dimana guru-guru kami takut melaksanakan tugas mengajar di dalam ruang kelas,” ujar Sadra.
Di pihak lain Wakil Ketua DPRD Klungkung, Wayan Baru pun meminta Disdik segera turun tangan menyikapi kondisi gedung SD 2 Batumadeg.
“Bangunan sekolah yang jebol ini sangat membahayakan apalagi proses belajar di sekolah masih aktif dan banyak ada anak-anak di sekitarnya. Dinas Pendidikan harus segera mengambil langkah penanganan agar siswa bisa belajar lagi seperti biasa dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” kata Wayan Baru. (yan)