BULELENG – Pemkab Buleleng mengapresiasi Pengukuhan Bunda Literasi dan Duta Baca Kabupaten Buleleng yang dilakukan secara sinergis oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten bersama dengan Perpustakaan Nasional (Perpunas) Republik Indonesia.
Selain meningkatkan semangat literasi, pengukuhan Bunda Literasi dan Duta Baca Kabupaten Buleleng yang dirangkaikan dengan kegiatan Bincang-Bincang Duta Baca Indonesia bertajuk Gerakan Indonesia Membaca serta tagline ‘Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat’ ini juga diharapkan mampu membentuk karakter, memperkuat jati diri masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.
“Pemkab Buleleng berkomitmen memenuhi sarana prasarana yang dibutuhkan, termasuk mendukung upaya meningkatkan literasi yang dilakukan. Namun, semua itu perlu pengawasan dan evaluasi sehingga program perpustakaan dapat berjalan dengan baik dan mencapai sararan yang diharapkan,” tandas Sekda Buleleng Gede Suyasa saat membuka kegiatan di Ball Room Banyualit Spa Resort Lovina, Kamis (25/4/2024).
Mewakili Pj. Bupati Buleleng, mantan Kadisdikpora Kabupaten Buleleng ini menegaskan sinergitas kolaboratif untuk meningkatkan literasi ini perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan pemerintah pusat dan pihak ketiga.
“Seperti Disdikpora dengan pihak swasta dibidang pendidikan, DAPD dengan Perpusnas Republik Indonesia, tidak hanya dalam penyiapan sarana prasarana dan fasilitas membaca berupa mobil perpustakaan keliling dan perpustakaan pada setiap sekolah. Sekarang tinggal melengkapi saja agar lebih ramah digital dan pengawasan serta monitoring aktivitas siswa khususnya dibidang literasi,” terangnya.
Pengawasan dan evaluasi diperlukan untuk ketersediaan fasilits akses membaca dan mengetahui sejauh mana minat baca siswa atau hanya sekedar datang ke perpustakaan tapi tidak mambaca buku.
“Jadi, pengawasan itu yang penting. Dicek dalam seminggu jumlah buku yang dipinjam siswa, setelah itu dicek kemampuan siswa untuk menceritakan isi buku yang dipinjam. Ini mungkin akan menjadi tantangan buat mereka, kalau hanya diimbau dan disuruh tapi tidak ada solusi lanjutan maka mereka akan lebih memilih mencari informasi dan tulisan singkat yang ada di media sosial,” tukasnya.
Senada dengan Sekda Buleleng, Nurhadi Saputra selaku Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pembangunan Budaya Baca Perpusnas Republik Indonesia mengapresiasi antusias peserta dari siswa, mahasiswa, camat se-Kabupaten Buleleng serta perwakilan DAPD Kabupaten/Kota se-Bali sebagai semangat literasi menuju Indonesia Emas Tahun 2045.
“Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2015-2024 yang telah menetapkan 8 agenda besar dan 17 arah pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Di mana peningkatan budaya literasi, kreativitas, dan inovasi adalah strategi dalam pemajuan serta pelestarian kebudayaan, memperkuat karakter, memperteguh jati diri bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat serta memantapkan peran dan posisi Indonesia dalam mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia,” tegasnya.
Penguatan literasi merupakan hal yang fundamental dalam mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Sesuai tagline, Literasi untuk Kesejahteraan, Literasi tidak hanya untuk anak-anak, Literasi punya kontribusi besar terhadap kompetensi diri dan kemampuan hidup seseorang,” pungkasnya. (kar/jon)