KLUNGKUNG – Salah seorang warga Banjar Pande, Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali Ni Wayan Rakni (75) was-was menempati rumah berukuran 4 x 6 meter. Pasalnya rumah sangat sederhana tersebut nyaris roboh karena kondisinya sudah rusak parah.
Ni Wayan Rakni, yang masih lajang hingga usianya sudah uzur itu merupakan salah satu warga miskin dan tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Saat ini Rakni terpaksa mengungsi menepati kamar keponakannya.
Nama yang bersangkutan sebenarnya sudah masuk sebagai penerima bantuan bedah rumah dari Pemkab Klungkung tahun 2025. Namun karena kondisi rumahnya yang membahayakan, Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Anom minta agar bantuan bedah rumah itu diprioritaskan tahun 2024 ini.
Anak Agung Gede Anom melihat langsung kondisi rumah Ni Wayan Rakni, Jumat (19/1/2024). Politisi PDIP ini juga membantu Ni Wayan Rakni sebesar Rp 5 juta untuk keperluan hidup Ni Wayan Rakni.
“Setelah saya cek, warga ini tidak tercecer melainkan sudah dijadwalkan untuk dibantu bedah rumah pada Maret 2025. Tapi melihat kondisi (rumah) sangat memprihatinkan saya masukan sebagai bedah rumah prioritas dan dibangun tahun 2024 ini,” kata Anak Agung Gde Anom, Jumat(19/1/2024).
Wayan Rakni (75) mengatakan bangunan tersebut merupakan warisan orang tuanya. Saat ini bangunan dengan lantai tanah dan tembok tanah serta beratapkan seng itu hanya digunakan sebagai dapur.
“Ini bangunan dari jaman saya kecil milik orang tua, atapnya dulu dari ilalang sudah diganti dengan seng tapi sudah rusak juga. Saat ini hanya dipakai dapur karena atapnya sudah bocor, air masuk saat hujan,” ungkap Rakni.
Perbekel Desa Tegak I Gde Dody Septian Legawantara mengatakan, pihak desa terus mengajukan bantuan rehab dan bedah rumah warga miskin di Desa Tegak.
“Nenek yang rumahnya akan dibedah ini juga sudah masuk dalam DTKS lengkap dengan bantuan yang harus diterima, termasuk pelayanan kesehatan gratis sudah juga diberikan,” ujar Dody Septian. (yan)