Umum

2.900 Haktar Tanaman Padi Gagal Panen di Tahun 2023

GIANYAR – Sekitar 2.900 hektar tanaman padi pada masa tanam tahun 2023 mengalami gagal panen. Penyebabnya   diantaranya serangan hama dan minimnya debit air irigasi karena Elnino. Meski demikian, kondisi ini tergolong sangat kecil dibandingkan dengan luas panen 21.166 hektar. Hal ini dijelaskan pejabat fungsional Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Gusti Ayu Sugitarina Oka, Senin (15/1).
“Kita semua tahu, di Tahun 2023 lalu Bali khususnya Gianyar juga terkena dampak El-nino, kalau dibandingkan dengan capaian antara luas tanam dengan realisasi panen, angka itu sudah sangat baik, mengingat di daerah lain ada yang realisasi tanam sampai 50%, karena el-nino ini,” bebernya. Dari luas tanam padi tersebut produksi gabah sebanyak 137.579 ton.
 Komoditi pertanian di Kabupaten Gianyar khususnya untuk tanaman padi di tahun 2024, target tanamnya mengalami penurunan. Dimana di Tahun 2023 luas target tanam seluas 24.097 hektar. Sedangkan di tahun 2024 ini luas target tanam padi 22.258 hektar.
Turunnya target tanam ini disebabkan beberapa titik saluran irigasi mengalami perbaikan dan untuk tahun genap biasanya target tanam lebih sedikit dibanding tahun ganjil. “Ini dipengaruhi masa periode tanam akhir tahun. Ada yang akhir tahun sudah masa tanam periode ke tiga,” jelas Sugitarina Oka.
Sementara Luas lahan sawah di Gianyar adalah 13.000 hektar lebih. Dimana dalam setahun bisa dilakukan dua sampai tiga kali masa tanam padi.
Sedangkan untuk komoditi Jagung target tanam tahun 2024 seluas 138 hektar, menurun dibanding tahun sebelumnya selias 142 hektar. Sedangkan produksi jagung sekitar 65 ton. “Jagung yang ditanam adalah jagung manis, sehingga target produksi terlihat rendah, karena dipetik saat muda sebagai jagung sayur atau rebus,” jelasnya.
Untuk komoditi Kedelai, target tanam seluas 18 hektar, jauh lebih rendah dari target tahun lalu seluas 25 hektar. Sedangkan produksi kedelai mencapai 34,13 ton. Disebutkan selain tanaman pangan tersebut masih ada petani yang memanfaatkan lahan dengan menanam cabai, semangka atau komoditi lain. “Secara rata-rata produksi di Tahun 2023 tidak ada masalah, semua dalam batas nilai produksi wajar,” jelasnya. (jay)

Back to top button