BADUNG – Sebanyak 196 penerbangan ekstra telah beroperasi pada masa libur Natal dan Tahun Baru kali ini, tepatnya sejak tanggal 19 hingga 27 Desember 2023 lalu. Jumlah tersebut merupakan 32 persen dari total pengajuan penerbangan ekstra yang diterima.
“Untuk extra flight, itu sudah dilaksanakan sebanyak 196 extra flight dari 605 yang diajukan. Jumlah realisasi extra flight tertinggi berada pada tanggal 22 Desember 2023 atau H-3 Hari Raya Natal atau sebanyak 38 extra flight,” ungkap General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, Kamis (28/12/2023).
Oleh penerbangan ekstra tersebut, maka akumulasi total penumpang terlayani dalam periode 19 – 27 Desember 2023 adalah sebanyak 602.135. Dengan rincian yakni 331.190 penumpang kedatangan (159.409 domestik dan 171.781 internasional) serta 270.945 penumpang keberangkatan (133.777 domestik dan 137.168 internasional).
Rute dengan pelayanan tertinggi selama masa Posko Nataru, adalah Jakarta (CGK) dengan 16.301 penumpang, Singapura dengan 8.517 penumpang, dan Surabaya dengan 5.560 penumpang. “Saat ini tiga besar maskapai dengan pelayanan tertinggi selama periode Nataru adalah dari maskapai Indonesia Air Asia dengan angka keterisian (load factor) mencapai 85,7%, Lion Air dengan load factor 79,1%, dan Super Air Jet dengan load factor 93.15%.
Handy memperkirakan, lonjakan penumpang kedatangan akan kembali terjadi pada Jumat (29/12/2023) dengan capaian angka 68.000 orang. Sedangkan untuk lonjakan arus keberangkatan, diprediksi akan terjadi kembali pada 2 Januari 2024 mendatang dengan jumlah 69.000 orang.
“Itu estimasi. Biasanya dari estimasi yang ada, realisasinya lebih tinggi sekitar 5 ribu sampai 7 ribu,” ungkapnya menuturkan angka estimasi yang didasarkan atas data penjualan tiket pihak maskapai tersebut.
Melihat capaian yang telah terjadi, ditambah dengan estimasi yang akan datang, Handy optimis jumlah penumpang terlayani di periode Nataru dapat tercapai. Yaitu pada angka 1.089.000 orang. “Kami melihat sepertinya sesuai target. Kami memperkirakan, ada pertumbuhan sekitar 15 sampai 20 persen dari tahun lalu,” ucapnya.
Optimisme pertumbuhan dibandingkan dengan tahun 2022 itu bukan tanpa alasan. Kata Handy, hal tersebut didasari atas sejumlah hal, diantaranya yakni bertambah banyaknya jumlah maskapai yang beroperasi dan adanya penggunaan tipe pesawat yang lebih besar.
“Sejauh ini kami masih on track sesuai dengan perkiraan. Mudah-mudahan bisa terus bertumbuh sampai akhir masa Nataru itu sekitar 1.089.000 orang,” harapnya. (adi,dha)