BULELENG – Acara talkshow yang digelar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma Singaraja tak hanya diapresiasi Kadiskominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan dan Kadisdagprinkop-UKM Buleleng Dewa Made Sudiartha sebagai wujud kreatifitas mahasiswa yang masuk dalam Generasi Z atau Gen Z.
Selaku narasumber, dua kadis muda di lingkungan Pemkab Buleleng ini juga mengajak mahasiswa STIE untuk melek terhadap perkembangan ekonomi digital atau disebut juga internet economy, web economy, digital-based economy, new economy knowledge, atau new economy yang sangat pesat.
“Sebab, pangsa pasar potensial bagi perintis usaha pada masa kini adalah pengguna sosial media,” tandas Suwarmawan saat menjadi narasumber talkshow di Auditorium Ratyni Gorda Kampus STIE Satya Dharma Singaraja, Rabu (27/12/2023).
Sementara medan perangnya, kata mantan Kabagprokom Setda Buleleng ini adalah digital atau online dan media sosial sebagai penghubung efektif antara penjual dengan pembeli, wahana pemasaran serta jual beli produk.
“Dengan catatan, perlu disesuaikan lokasi dan sasaran konsumen dari medsos yang digunakan untuk pemasaran. Pemanfaatan media sosial juga harus disesuaikan segmen, kalangan pengguna antara lain dari segi usia, sebab setiap media sosial memiliki segmen dengan rentang usia yang berbeda-beda, kalau di Buleleng itu lebih banyak menggunakan istagram dan tiktok, facebook itu dikalangan usia 40 tahun ke atas, namun sama- sama memiliki pangsa pasar tersendiri,” tandas Suwarmawan dibenarkan Dewa Sudiartha.
Selaku narasumber bidang pengembangan K-UMKM, Kadisdagprinkop-UKM Buleleng ini mengungkapkan selain bonus demografi Indonesia, pencanangan UMKM oleh pemerintah pusat sebagai penopang ekonomi Indonesia juga patut menjadi perhatian.
“Karena, sesuai catatan angka produk domistik bruto di Indonesia saat ini, sebanyak 65 % merupakan andil dari UMKM,” jelasnya.
Sementara tingkat rasio kewirausahaan saat ini di Indonesia masih dibawah angka 4 %, sehinggga peran aktif dan keikutsertaan generasi muda, Gen Z dalam membangun dan mengembangkan UMKM sangat dibutuhkan.
“Artinya, kondisi kita saat ini secara nasional masih perlu didorong, sehingga lebih banyak lagi pelaku UMKM yang bisa berpartisipasi,” pungkasnya. (kar/jon)