DENPASAR – KONI Bali jauh-jauh hari dan sejak dini mulai mengingatkan para atlet Bali yang akan turun di PON XXI/2024 agar waspada masalah non teknis di dua tuan rumah PON 2024 itu yakni Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
“Non teknis yang saya maksud di sini utuk Aceh dan Sumut yang harus diwaspadai atlet yakni kondisi perjalanan ada yang melelahkan serta suhu dan cuaca yang berbeda dengan di Bali. Jangan sampai faktor non teknis itu mengganggu persiapan atlet dari sisi fisik atau faktor lainnya,” ungkap Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali Nyoman Yamadhiputra di Denpasar, Senin (25/12/2023).
Ditegaskannya, di dua provinsi itu ada yang tempat pertandingannya masih harus menempuh jalan darat 2 sampai 3 jam dari kota menuju venue pertandingan. Termasuk soal cuaca ada yang mencapai 16 derajat celcius.
“Bahkan tak hanya jalan darat saja, melainkan ada yang menyeberang menggunakan kapal menuju venue yang bisa mencapai waktu 1 – 2 jam. Ini artinya akan menyita waktu perjalanan dan harus lebih awal berangkat ke venue. Artinya secara fisik pastinya akan mengurangi kebugaran karena ada sedikit rasa Lelah,” terang mantan Binpres KONI Bali itu.
Tak terkecuali dengan suhu dingin sekitar 16 derajat celcius versinya, yang akan bisa membuat otot-ototkaku karena dingin dan bisa menggangu pergerakan saat atlet Bali bertanding. Ini merupakan salah satu faktor penting yang harus diwaspadai.
“Jadi para atlet Bali harus bisa mengatasi semua itu. Persiapkan semua itu sejak awal dan lakukan adaptasi lebih awal. Bagaimanapun itu sebenarnya kaitannya dengan mental tebal yang harus dimiliki atlet. Soalnya semua itu dampaknya itu semua kepada mental atlet Bali sendiri. Artinya, ketika lelah, ketika dingin atau lainnya dampaknya paling utama adalah ke mental atlet sendiri,” tegas Yamadhiputra.
Dengan demikian diebutkannya, maka para pelatih juga harus bisa mensiasati langkah apa yang harus diambil untuk atletnya saat latihan.
“Pelatih juga harus bisa berperan aktif dalam melakukan persiapan atletnya juga,” pungkas Yamadhiputra. (ari/jon)