KLUNGKUNG – Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Klungkung I Nengah Mudiana meminta Pemkab Klungkung agar ikut berkontribusi dalammenuntaskan proyek pembangunan rumah deret bagi warga miskin di Kabupaten Klungkung.
Sebab, menurut anggota dewan asal Fraksi Partai Gerindra ini, pemerintah pusat sudah sangat peduli dengan penanganan warga miskin di Kabupaten Klungkung khususnya warga miskin yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan tidak memiliki pekarangan (lahan) diberi bantaun rumah deret.
Mudiana, politisi asal Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung ini melihat masih ada beberapa persoalan yang belum tertangani pasa hadirnya rumah deret bagi warga miskin.Salah satunya,masih ada warga miskin yang tidak punya lahan namun belum tertampung menempati rumah deret alias rumah gratis bantuan dari Kementerian Sosial ini.
Baca juga : Diduga Menilep Dana APBDes Kaur Keuangan Desa Tusan Resmi Tersangka
“Namun perlu mendapat perhatian juga, karena awalnya Pemkab mengusulkan 65 KK miskin untuk dapat rumah deret ini. Tapi terealisasi baru 36 KK. Sisanya ini harus tetap diupayakan kedepannya,” ujar Nengah Mudiana, Minggu (29/10/2023).
Menurutnya Pemkab perlu mengkomunikasikan lagi dengan Kementerian Sosial. Bahkan kedepannya jika keuangan Pemkab Klungkung memungkinkan, rumah deret ini dibangun secara bertahap oleh pemerintah kabupaten. Sehingga nanti total rumah deret yang dibangun bisa sesuai dengan usulan awal yakni sebanyak 65 unit. Kata Mudiana, dalam hal ini Pemkab perlu ikut berkontribusi.
“Ini tentu agar rumah deret ini sesuai usulan awal, sehingga tidak ada polemik, karena masih ada warga miskin tidak puya lahan dan justru masih antre untuk bisa mendapatkan bantuan rumah deret,” kata Mudiana.
Lihat juga : Bupati Suwirta Temui Manager ASDP, Minta Tambahan Trip RoRo
Termasuk Pemkab melalui dinas terkait diiingatkan agar mengawal janji Menteri Sosial Tri Rismaharini yang akan membantu pemberdyaan warga miskin dengan memberikan bantuan ayam petelur. Tidak itu saja,masalah lain juga menjadi sosortan sekretaris DPC Partai Gerindra ini yakni masalah sanitasi lingkungan dan akses pendidikan bagi anak-anak keluarga miskin.
“Nnanti masalah sampah harus juga dipikirkan agar ada solusi dari Pemkab. Misal disediakan mobil yang setiap saat angkut sampah dari rumah deret, untuk dikelola di TPS3R atau TOSS,” ujar Mudiana.
Pun soal pendidikan anak usia sekolah dari keluarga miskin, Mudiana mendorong agar mereka ini dilayani angkutan siswa gratis satu atau dua kendaraan. Sebab, tidak semuawarga miskin yang menempati rumah deret memiliki sepedamotor atau bisa mengendarai sepeda motor,sementara akses ke sekolah jaraknya cukup jauh.
“Pendidikan ini juga menjadi hal penting karena sudah amanat undang-undang, mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak sekedar diberikan rumah gratis,ada pemberdayaan pendidikan mereka juga harus diperhatian,” imbuhnya.
Bantuan rumah deret di Desa Sulang diresmikan langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, Senin (23/10/2023).
Tri Rismaharini mengatakan, nantinya warga miskin tidak hanya menempati rumah layak huni. Namun juga akan diberikan bantuan pemerdayaan, yang bisa memberikan pemasukan bagi warga miskin tersebut setiap harinya.
Mantan Walikota Surabaya itu lalu sempat berdiskusi dengan penerima rumah deret. Ia menawarkan berbagai konsep pemerdayaan untuk warga tersebut, mulai dari berdagang canang, beternak babi, hingga beternak ayam petelur.
“Jadi dengan pemerdayaan ini, warga yang tinggal di rumah deret ini bisa memiliki ketrampilan untuk usaha,” ungkap Tri Rismaharini.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, ide pembuatan rumah deret ini bermula dari program bedah desa yang ia lakukan. Di beberapa desa di Kecamatan Dawan, ia melihat warga miskin yang bahkan sama sekali tidak memiliki lahan untuk tempat tinggal. Dengan fakta itu, pihaknya lalu memohon bantuan rumah deret ke Kementerian Sosial. Serta memohonkan lahan Pemprov Bali di Desa Sulang untuk dibangun rumah deret.
“Jangan terlena dan manja setelah mendapat bantuan ini. Namun harus punya semangat untuk keluar dari garis kemiskinan,” ungkap Suwirta.
Program rumah deret di Desa Sulang, dibangun di lahan seluas 22.470 meter persegi. Bantuan ini diprioritaskan untuk warga miskin yang termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Total ada 36 unit rumah yang dibangun dengan anggaran Rp3.060.000.000 yang bersumber dari Kementerian Sosial. (yan)