![Panen padi organik di Desa Lebih, Gianyar.](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2023/07/panen.jpeg?fit=1280%2C963&ssl=1)
GIANYAR – Budidaya padi organik yang sebelumnya diterapkan petani di Desa Sidan, kini merambah di Desa Lebih, Kecamatan Gianyar.
Pengubinan dan panen padi organik di Desa Lebih dilaksanakan di Subak Purna Jaya dengan hasil kurang lebih 5,6 ton per hektar.
Perbekel Desa Lebih I Wayan Agus Muliana, Kamis (6/7/2023) mengatakan, petani di wilayahnya sudah tiga kali panen selama setahun dengan hasil cukup memuaskan dan konsisten.
Dari hasil tersebut, pola tanam padi organik mulai diikuti oleh petani lain di subak tersebut.
“Tahun ini, program ketahanan pangan Desa Lebih menganggarkan satu hektar untuk petani yang baru mau menjalankan pola pertanian organik,”kata Agus Muliana.
Ia juga menyebutkan harga jual lebih bagus dibandingkan padi menggunakan pupuk kimia. Pihaknya berencana membuat sistem pembiayaan pasca panen kepada para petani yang mau melakukan pola organik melalui BUMDes di Desa Lebih.
“Hal ini kami lakukan agar meyakinkan petani terhadap kersedianya pupuk, bibit dan bila panen, BUMDes siap membeli dengan harga lebih baik dari pola pertanian yang menggunakan kimia,” ucapnya.
Sedangkan untuk harapan jangka panjang akan mengarahkan kembali semua petani dan lahan yang ada agar menerapkan pola organik.
Selain menghasilkan produk yang sehat, tanpa zat kimia, unsur hara tanah juga akan pulih, ekosistem yang dulu sempat hilang di dalam tanah akan kembali baik.
“Semoga semua petani bisa sadar, dan petani yang sudah melakukan pola pertanian organik bisa menularkan dan berbagi ilmu serta pengalaman tentang pola pertanian organik,” sebutnya.
Kelompok petani di Subak Desa Lebih ada 218 orang dengan tanah sawah irigasi 146,37 hektar, tegalan 19 hektar, dan pemukiman 39,63 hektar. (jay)