GIANYAR – Hujan deras mengakibatkan sejumlah air sungai meluap hingga bercampur material pasir dan sampah. Distribusi air PDAM Tirta Sanjiwani ke sejumlah wilayah pun tersendat.
Direktur Perumda Tirta Sanjiwani, I Made Sastra Kencana, Senin (3/7/2023) mengatakan, sejumlah wilayah mengalami kendala pendistribusian air bersih, yaitu Desa Ketewel bagian selatan (Banjar Tengah, Banjar Pamesan, Banjar Pasekan, Banjar Kacagan, Banjar Kadean, Banjar Kucupin, Banjar Pabean, Banjar Gumicik, Banjar Jubur, Banjar Manyar, Banjar Lug-Lug, Banjar Jaya Kerta, Banjar Akta).
Kemudian, di wilayah Batubulan, BTN Candra Asri, Branjar Sasih, kawasan Blahbatuh, Perumahan Saba River Tjahpuhan, Banjar Saba, dan Banjar Pinda.
PDAM menyiapkan sejumlah truk tangki untuk penyaluran air bersih. Namun, karena keterbatasan armada dilakukan secara bergilir.
“Mobil truk tangki juga tetap siaga beroperasi untuk antisipasi,” ujarnya.
Sementara wilayah lain seperti Tegaltugu, sudah teratasi karena perbedaan masalah.
“Semua karena gangguan tegangan saja dan ganti pompa dua unit. Untuk air dari spam Petanu menunggu info dari petugas Petanu yang kondisi bendungan karetnya kempes dan sementara diatur dari sumber internal,” ungkapnya.
“Semoga Banjir sungai Petanu bisa redah, Karena Cuaca hujan banyak aliran/tegangan listrik tidak stabil (unbalancing voltage),” imbuh Sastra.
Sementara, masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih untuk keperluan mandi terpaksa menumpang di tetangga.
“Saya numpang di tetangga. Cukup kesulitan, apalagi sedang musim hujan,” kata salah seorang warga di wilayah Blahbatuh. (jay)