BULELENG – Penjabat (Pj.) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Kamis (1/6/2023) malam membuka secara resmi rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno (BBK) ke-5 tahun 2023. Selain mengajak segenap komponen warga masyarakat Buleleng untuk bersama-sama membumikan nilai-nilai Pancasila, menyaksikan rekonstruksi Tari Pancasila dan Tari Tani, pada pembukaan BBK ke-5 tahun 2023 juga launching Perpustakaan Digital dan Konvensional.
“Perpustakaan digital dan konvensional pada areal RTH Taman Bung Karno yang dilaunching bapak Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana serangkaian pembukaan Bulan Bung Karno ke-5 diharapkan dapat melengkapi kasanah kebangasaan dan pembumian nilai-nilai Pancasila sebagaimana diharapkan,”tandas Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Buleleng, Made Era Oktarini usai memantau kegiatan di gedung Museum Rai Srimben kawasan RTH Taman Bung Karno Singaraja, Minggu (4/6/2023).
Paska dibuka Kamis (1/6/2023), kata Era Oktarini, gedung yang awalnya hanya berisi patung Putra Sang Fajar mencium kaki ibundanya, Nyoman Rai Srimben, kini semakin hidup dengan buku-buku serta foto yang dapat menceritakan sejarah The Founding Father Bangsa Indonesia.
“Dengan sentuhan teknologi digital yang lebih efektif dan komunikatif, masyarakat dapat memilih untuk mengetahui sejarah sang proklamator, Bung Karno dengan membaca buku konvensional atau digital yang disediakan,” jelasnya. Dengan 130 buku konvensional dan 22 ebook yang tersedia, masyarakat diharapkan dapat mengetahui sejarah Presiden I Republik Indonesia yang lahir dari rahim seorang wanita asal Bale Agung Singaraja bernama Nyoman Rai Srimben.
“Pada setiap foto yang terpajang juga telah dilengkapi barcode untuk memudahkan pengunjung membaca sejarahnya, cukup dengan scan barcode pengunjung bisa mengakses dan membaca literasi dari masing-masing foto,” terangnya.
Ia menambahkan, selain dengan Dinas Lingkungan Hidup selaku pengelola RTH Taman Bung Karno, untuk mewujudkan perpustakaan yang dirancang tahun lalu, pihaknya juga berkoordinasi dengan keluarga besar Bale Agung Singaraja.
“Sehingga konten yang kami tampilkan, disamping memenuhi nilai artistik sesuai ruangan yang ada, juga sesuai dengan kondisi aslinya, seperti kisah cinta ibunda Bung Karno, Nyoman Rai Srimben dengan Raden Soekemi dan konten lainnya. Semua dikoordinasikan dengan pihak Bale Agung,” tandasnya.
Selain melengkapi khasanah kebangsaan pada RTH Taman Bung Karno, perpustakaan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan sekaligus meningkatkan minat baca masyarakat terutama generasi muda ditengah perkembangan era digitalisasi. “Kami juga berupaya untuk beradaptasi dengan digitalisasi, bekerjasama dengan Kominfosanti menyiapkan aplikasi perpustakaan digital, melalui situs slim.buleleng.go.id,” pungkasnya. (kar,dha)