KARANGASEM – Seorang wanita lansia bernama Ni Ketut Jelantik tewas terpanggang setelah gubuk reot miliknya di wilayah Pelatian, Desa Adat Yeh Poh, Kecamatan Manggis, terbakar, Rabu (15/3/2023).
Informasi yang dihimpun, menyebutkan, wanita sebatang kara asal Banjar Ketket, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, itu ditemukan tewas di depan dapur (gubuknya yang terbakar) oleh seorang warga bernama Ketut Alit, sekitar pukul 10.00 wita. Sayang, peristiwa mengenaskan itu tidak dilaporkan ke pihak berwajib.
“Korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup dengan luka bakar cukup serius pada tubuhnya,” kata I Nengah Dalbo, yang masih menjadi kerabat korban.
Dikatakan, semasa hidupnya korban memang tinggal sebatang kara pasca suaminya meninggal dunia. Gubuk reot yang dibangun di tengah tegalan jauh dari pemukiman penduduk. Ini juga yang membuat korban terlambat mendapatkan pertolongan dari warga.
Dalbo menduga, api begitu cepat menyambar bangunan, karena gubuk tempat tidur korban, atap dan dindingnya terbuat dari palpalan (daun kelapa kering).
“Sekarang jenazah korban sudah dibawa ke tempat asal (rumah anaknya) di Banjar Ketket, Desa Duda Timur,” terang Dalbo.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Karangasem tidak mengetahui peristiwa kebakaran yang merenggut korban jiwa, karena tidak ada laporan dari warga.
“Belum ada laporan itu, tadi pagi sampai siang kami hanya melakukan evakuasi ular saja,” kata Made Agus Budiasa, Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Karangasem.
Sementara itu, Perbekel Desa Duda Timur, I Gede Pawana, membenarkan peristiwa kebakaran tersebut. Hanya saja dia tidak mengetahui secara pasti kejadiannya.
“Ya, benar ada kejadian itu, tapi lokasinya ada di wilayah Yeh Poh, Kecamatan Manggis. Ihwal kebakaran yang terjadi saya tidak mengetahuinya secara pasti,” terang Pawana.
Dikatakan, jenazah almarhum yang sudah ber-KTP Manggis, saat ini sudah disemayamkan di rumah asal, yakni di Banjar Ketket, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat.
“Tadi saya baru datang dari rumah duka, untuk persiapan pemakaman pihak keluarga masih menanyakan ke Ida Sulinggih,” terangnya. (wat,dha)