BANGLI – Setelah hampir lima tahun melakukan pemugaran Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat yang berlokasi di lereng gunung Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, kini semua palinggih sudah rampung.
Upacara pamelaspasan, nemakuh, mendem pedagingan, ngaturin lan ngelinggihang dilaksanakan pada Anggara Kasih Julung Wangi, Selasa (24/5/2022).
Sebelum puncak karya, pangempon atau warga besar Catur Sanak Bali Mula Warih Ida Mpu Kayuan ngaturang ayah sejak 17 Mei 2022. Kegiatan diawali dengan memasar, kemudian kesokan harinya makayangan. Pada 19 Mei 2022 dilaksankan upacara pacaruan dan dilanjutkan nanceb penjor, nuur tirta dan masang ilen-ilen. Selanjutnya, digelar upacara pamelaspasan sekaligus puncak karya dan ngelinggihang pada 24 Mei 2022.
Menurut Pangelingsir Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat, Jero Mangku Landep, upacara pamelaspasan ini digelar setelah bangunan palinggih telah rampung. Melalui paruman krama, disepakati upacara skaral ini dilaksanakan pada Anggara Kasih Julung Wangi, Selasa (24/5/2022).
Keesokan harinya pada Buda Manis Julungwangi, Rabu (25/5/2022) dilangsungkan upacara ngeluhur sebagai akhir rangkaian upacara piodalan yang sekaligus dibarengi pelaksanaan ngaturang Puja oleh Ide Pandita Mpu Pramadaksa Manuaba dari Griya Nila Candra Manuaba di Banjar Gretek, Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.
“Kami sangat bersyukur semua pelinggih sudah selesai sehingga pangempon bisa melaksanakan upacara pamelaspasan ini,” katanya didamping panglingsir lainnya Jero Ketut Marsidi dan Jero Mangku Rita.
Upacara dipuput Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirtih dari Griya Padukuhan Sri Candra Baerawa Peguyangan. Selain itu, dalam pelaksanaan upacara ini juga dihadiri Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dan Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar serta Sesepuh Semeton Celagi I Gede Darmawan.
“Atas kehadiaran para pejabat ini, kami ucapkan terima kasih,” ucap Jero Mangku Landep.
Sekadar diketahui, proses pemugaran Pura Kawitan ini telah dilakukan sejak lama. Di mana, setiap pangempon dipungut urunan Rp 18 juta. Sejauh ini, baru bangunan palinggih yang telah rampung. Sementara, bangunan lainnya masih dalam proses pembangunan. Jika nanti semuanya telah rampung, maka akan dilaksanakan upacara Padudusan Agung.
“Mudah-mudah cepat selesai, sehingga cepat pula dilaksanakan upacara besar tersebut,” harapnya. (dum)