GIANYAR – Komisi II DPRD Gianyar mendorong eksekutif untuk menggunakan material bangunan dibuat perajin lokal untuk proyek revitalisasi Pasar Ubud. Salah satunya bata merah dari Desa Tulikup, Kabupaten Gianyar.
Itu terungkap dalam rapat kerja Komisi II DPRD Gianyar dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gianyar, Dinas PUPR Gianyar, Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan manajemen konsultan dalam menindaklanjuti hasil kerja monitoring lapangan terkait persiapan revitalisasi Pasar Ubud, Selasa (22/2/2022).
“Untuk ornamen atau desain style Bali di Pasar Ubud nanti harus memakai material lokal seperti bata dari Desa Tulikup,” ujar Ketua Komisi II DPRD Gianyar I Wayan Suartana.
Selain material lokal, I Wayan Suartana juga menekankan ornamen Bali yang ditonjolkan pada bangunan Pasar Ubud. Ia meminta agar digarap ornamen tersebut digarap oleh tukang lokal.
Terlepas soal material dan tenaga lokal, proyek revitalisasi Pasar Ubud menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 75 miliar dan dana pendampingan ABPD Gianyar Rp 27 miliar yang dibagi lagi untuk fisik Rp 25 miliar dan perencanaan Rp 2 miliar. (jay)