BANGLI – Pemkab Bangli kembali menggelar Penglipuran Village Festival VIII, yang bakal digelar awal bulan Desember tahun 2021 ini. Namun karena pandemi Covid-19 masih terjadi, kegiatan akan digelar lebih singkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Ada dua agenda baru yang kini disiapkan seperti pemeran bonsai dan lomba vlog promosi Desa Wisata Penglipuran tingkat umum.
Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Nengah Moneng saat dikonfirmasi Rabu (24/11) mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk pelaksanaan festival tersebut. Salah satunya menyebarkan brosur Penglipuran Village Festival VIII.
“Tahun 2020 festival sempat tdak kita laksanakan karena adanya pandemi Covid-19. Sementara tahun 2021 ini baru kita laksanakan pada tanggal 7 sampai tanggal 12 Desember,” bebernya.
Namun lantaran masih dalam situasi pandemi, diakui Moneng, pelaksanaan festival tahun ini lebih awal dan waktunya dipersingkat. Sebab, biasanya pelaksanaan Festival sebelum pandemi Covid-19, dilakukan hingga dua minggu, dimulai dari pertengahan bulan Desember dan ditutup tanggal 31 Desember.
“Anggaran festival ini kita dibantu pusat, karenananya kita harus melakukan pelaporan pertanggungjawaban segera kita sampaikan ke pusat,” kata Moneng.
Sementara bantuan pusat ini mengucur, jelasnya, terlebih dahulu diawali dengan pihak pengelola Desa Wisata Penglipuran mengajukan usulan proposal senilai Rp385 juta untuk membackup pelaksanaan Festival Penglipuran.
“Karena situasi pandemi, pelaksanaannya juga dilakukan sebagian secara daring (online) dan sebagian secara luring,” ujarnya.
Dikatakan, tahun ini festival akan diisi dengan pameran bonsai di sepanjang jalan desa adat Penglipuran. Ini termasuk kegiatan yang terbaru dalam pelaksanaan Festival Penglipuran. Karena itu, penataan pameran bonsai ini dikemas dengan menggunakan bahan serba bambu di sepanjang jalan desa adat tersebut.
Selain pameran bonsai, disebutkan Moneng, lomba vlog juga menjadi kegiatan yang baru dilakukan dalam festival kali ini.
Sementara kegiatan lainnya yang digelar, seperti parade budaya khas Penglipuran dengan berbusana Bali tempo dulu, pameran tanaman hias dan kerajinan industri, bercerita Bahasa Bali tingkat SD, lomba Tari Condong Legong Keraton tingkat SMP, serta lomba story telling tingkat SMK/SMA.
Lebih lanjut, disinggung target tingkat kunjungan saat festival, Moneng memprediksi akan mampu menggaet lebih dari 3.000 pengunjung selama lima hari pelaksanaan festival tersebut.
“Kita optimis kunjungan akan tercapai, karena sebelum festival kunjungan telah menunjukan tren meningkat,” pungkasnya. (dus,dha)