KARANGASEM—Ketersediaan oksigen, khusunya stok oksigen tabung besar di Kabupaten Karangasem mulai menipis. Hal ini diakui Direktur RSUD Karangasem dr I Wayan Suardana, Selasa 20 Juli 2021.
Menipisnya ketersediaan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 itu, disebabkan pihak distributor tidak melakukan pengiriman sejak Senin 19 Juli 2021, karena pengiriman oksigen sudah diatur Satgas oksigen Provinsi Bali.
“Dari list pengiriman yang kami pegang, distributor akan mengirim oksigen tabung besar ke Karangasem hari Selasa,” ucap Suardana.
Dia mengatakan, hingga kemarin RSUD Karangasem hanya memiliki stok oksigen sebanyak 11 oksigen tabung besar dari 31 stok oksigen yang ada sebelumnya. Tapi stok yang ada saat ini kondisinya semakin menipis, karena dalam penanganan pasien Covid-19, RSUD Karangasem membutuhkan 20 oksigen tabung besar per hari.
Sedangkan ketersediaan stok oksigen tabung kecil yang per harinya membutuhkan 4 tabung oksigen kecil, kata dr Suardana masih kosong dan menunggu kiriman dari diditributor yang berada di Denpasar.
“Mudah-mudahan, Selasa ini oksigen tabung besar segera didistribusikan ke Karangasem. Sehingga stok oksigen yang sudah menipis bisa aman kembali,” terangnya.
Kendati demikian, lanjut dr Wayan Suardana penanganan untuk pasien Covid-19 masih bisa optimal. Pasalnya stok oksigen cair sebanyak 3097,0 liter dinilai masih untuk melakukan penanganan pasien Covid-19 dalam beberapa hari kedepan, karena kebutuhan oksigen cair per harinya sebanyak 590,1 liter.
Sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Karangasem, juga melakukan pengecekan terkait ketersediaan obat dan oksigen di Karangasem. Pengecekan dilakukan di dua tempat. Selain di gudang farmasi Dinas Kesehatan yang beralamat di Kecamatan Bebandem, pengecekan juga dilakukan di RSUD Karangasem.
“Kendati stock obat masih masih mencukupi, namun kita harapkan ketersediaan obat dan oksigen di Karangasem benar-benar bisa menjadi perhatian pemerintah,” ucap Kajari Karangasem Aji Kalbu Pribadi.
Dipihak lain Kasi Intel IDG Semara Putra mengatakan, ketersedian obat di gudang farmasi Dinas Kesehatan, pihaknya menemukan obat penanganan Covid-19 itu merupakan stok tahun 2020, dan jumlahnya tidak lengkap. Seharunya ketersedian obat ada lima jenis, namun yang ditemukan hanya dua jenis obat, yakni 300 tablet obat Azitromycine 500 mg dan 130 kapsul obat Oseltmivir 75 mg. (wat)