DENPASAR – Bila di Olimpiade Brazil pada tahun 2016 silam Bali memiliki wakil dua atlet membela Indonesia yakni Maria Natalia Londa di nomor lompat jauh putri dan I Ketut Ariana di nomor angkat besi putra, kali ini di Tokyo hanya diwakili dua atlet selancar ombak yakni Rio Waida dan I Ketut Agus Aditya Putra.
Kenapa tidak bisa dalam jumlah banyak atlet Bali lolos Olimpiade ? Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi menjelaskan, semua itu tergantung dari beberapa faktor.
“Olahraga prestasi itu selalu ada kompetisinya dan kalau dulu ada cabang olahraga (cabor) Bali juara, sekarang tidak ikut. Itu karena ada beberapa faktor dan pengamatan saya faktor itu terkait persiapan, bagaimana kompetisinya dan bagaimana perkembangan para rival. Karena biasanya penentuan menuju Olimpiade itu ada kuotanya sehingga atlet semua negara berlomba-lomba menjadi yang terbaik dalam kualifikasi agar bisa tampil di Olimpiade,” tutur Suwandi, Minggu 18 Juli 2021.
Semua itu menurut mantan Ketua Umum Badung itu, tidak harus cabor itu-itu saja yang lolos Olimpiade karena semuanya membutuhkan proses panjang.
Meski demikian disebutkan Suwandi, masih ada kans atau peluang atlet-atlet Bali bisa mewakili Indonesia di Olimpiade serta diyakini itu dalam waktu 4 tahun ke depan.
“Jika ingin berjuang demi Indonesia di kancah Olimpiade, ya tentunya harus ada kerja keras yang dilakukan. Siapa yang tidak bangga ketika nama kita hadir di pentas dunia dengan membawa nama bangsa,” urainya.
Menyoal cabor selancar ombak menurutnya, memang belum ada lembaga organisasinya di Bali. Tapi kedua atlet selancar ombak ke Olimpiade itu merupakan juara dan atlet terpilih berdasarkan hasil kompetisi dan pertimbangan pelatih atau pengurus.
“Saya rasa mereka pantas mewakili nama Indonesia. Kami tentu ikut bangga,” tandas Suwandi. (ari)