TABANAN – Lapangan Alit Saputra, dangin Carik Tabanan berubah fungsi untuk jadi pasar dadakan. Awalnya pasar dadakan ini untuk menmapung pedagang bermobil yang sebelumnya berjualan di pasra Dauh Pala dan pasra Tabanan. Namun belakangan , bukan hanya pedagang bermobil saja, pedagang kaki lima ikut berjualan sehingga menjadi penuh. Apalagi pedagang mengambil areal trotoar jogging track. Untuk mengembalikan fungsi lapangan, para pedagang bermobil rencananya akan kembali direlokasi ke terminal Pesiapan. Uji coba pemindahan para pedagang ini akan dilakukan mulai Kamis (14/5/2020) ini.
Dinas Perhubungan selaku OPD yang menaungi keberadaan terminal masih terus melakukan persiapan pemindahan tersebut. Relokasi para pedagang ini dilakukan untuk memberikan ruang yang lebih luas, mengingat masa pandemi Covid-19 yang cukup panjang. Di satu sisi, lapangan sebagai salah satu fasilitas public memang tidak boleh dimanfaatkan terlalu lama untuk aktivitas pasar, karena banyak masyarakat yang juga membutuhkan lapangan sebagai kegiatan olahraga.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wisryastuti membenarkan akan rencana relokasi para pedagang bermobil yang sebelumnya berjualan di lapangan Alit Saputra ke terminal Pesiapan Tabanan. Dipilihnya terminal sebagai lokasi pemindahan para pedagang ini, melihat kondisi terminal yang saat ini memang tidak berfungsi maksimal ditengah mewabahnya virus Covid19. Melihat jumlah para pedagang dadakan yang tiap hari semakin bertambah, jika terminal Pesiapan tidak memungkinkan menampung semua pedagang yang ada, pemerintah juga menyediakan terminal Tuakilang.
Khusus di terminal Tuakilang ini untuk menampung para pedagang dari wilayah sekitar Tuakilang, dengan presentase 30 persen pedang dari luar dan 70 persen diharapkan pedagang dari wilayah setempat. Dengan harapan untuk menyiapkan diri menjadi pasar desa, yang dalam waktu dekat juga akan dibangkitkan oleh Pemkab Tabanan untuk memberikan ruang bagi masyarakat setempat meningkatkan perekonomian di skala wilayah desa . Kebijakan ini diambil karena Lapangan memang tidak boleh dimanfaatkan sebagai pasar dalam waktu panjang, apalagi waktu pandemic covid-19 diprediksi masih sangat Panjang. “Kalau pedagang dan pembeli semakin membludak dan kian banyak pedagang dadakan yang berjualan disana , tentu semakin sulit mengontrol dan mengaturnya,” kata Bupati Eka, Selasa (12/5/2020).
Bahkan tidak hanya pedagang bermobil yang berjualan di lapangan Alit Saputra saja, untuk aktivitas pasar senggol yang sebelumnya di ruas jalan Gajah Mada Tabanan juga akan direlokasi ke terminal Pesiapan. Hal ini juga sekaligus upaya Pemkab Tabanan menata wajah kota Tabanan, karena dari aturan yang ada, ruas jalan memang tidak diperbolehkan untuk kegiatan pasar. “Terminal Pesiapan cukup luas dan memadai, pedagang akan diatur dan ditata rapi disana, buka seperti kebijakan sebelumnya jam 11.00 WITA sampai dengan jam 14.00 WITA, sore harinya bisa dimanfaatkan untuk pasar Senggol, jadi perekonomian masyarakat bisa terus menggeliat dan tertata serta tetap mengikuti SOP pencegahan penyebaran virus, seperti wajib menggunakan masker, tetap jaga jarak dan jaga kebersihan dan kesehatan,”ucapnya.
Dan untuk kendaraan truk yang terparkir di terminal Pesiapan, untuk sementara bisa dialihkan ke jalur shortcut yang tidak berfungsi. Kedepan jika pandemi ini berakhir, sekaligus akan dirancang penataan terminal agar bisa kembali berfungsi maksimal. (jon)