DENPASAR – Suwarno (53) terlihat berusaha tegar mengenang kepergian sang istri, Sri Widayu (48) yang diduga kuat dibunuh di rumah kontrakan sekaligus dipakai usaha warung barokah di Jalan Betngandang, Sanur, Denpasar Selatan, Selasa, 2 Februari 2021 malam.
Ditemani anak sulungnya Eko Agus Wahyudi alias Yudi (27), Suwarno menceritakan sudah tiga tahun pisah ranjang dengan Sri Widayu. Pasangan suami istri itu dikaruniai dua orang anak, dan putra bungsunya tinggal di Jawa. “Walaupun pisah ranjang, saya dan anak masih sering komunikasi dan datang ke rumah kontrakannya. Ibu (almarhum) bikin keripik pisang dan saya ikut menjual keliling,”kata Suwarno saat ditemui wartawan.
Sebelum mendapat kabar kematian sang istri, Suwarno masih sempat berjualan nasi jinggo. Nah, saat pulang ke rumahnya di Jalan bypass Ngurah Rai, Sanur, hendak mengambil payung, ia ditelepon tetangganya disuruh datang ke kontrakan Sri Widayu. “Sampai situ sudah ada garis polisi. Saya ditemui oleh seorang warga dan bilang kalau ibu meninggal. Saya kaget dan langsung ke Polsek Densel, tapi kasusnya ditangani Polresta Denpasar,”ungkap Suwarno yang anak .
Suwarno mengenang sosok istrinya baik dan ramah kepada siapapun. Selama dua tahun mengontrak di TKP, Sri tidak pernah bercerita sedang menghadapi masalah. “Ya, mau bagaimana lag. Kok ada orang tega seperti itu ya ?. Saya hanya bisa berharap polisi secepatnya menangkap pelaku dan jenazah ibu bisa segera dimakamkan,”ucapnya dengan nada lirih.
Sementara, salah seorang warga yang tinggal dekat TKP mengatakan korban mengalami luka di bagian kepala belakang. “Darahnya banyak di kepala,” kata perempuan yang disapa Bu Ayu itu.
Ayu juga menduga kepala korban dipukul menggunakan tabung gas 3 kg oleh pelaku. “Tabung gas itu banyak ada darah dan sudah diamankan polisi,” ungkapnya.
Sementara, Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan. “Ditangani Polresta dan masih lidik,” ujarnya singkat. (dum)