DENPASAR – Dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19 cukup berat terhadap kehidupan masyarakat di Bali. Dimana terjadi kelangkaan sarana/prasarana penunjang kesehatan untuk masyarakat, seperti masker, hand sanitizer, sabun antiseptik, disinfektan, dan multi vitamin. Kelangkaan dimaksud berpotensi mengakibatkan masyarakat rentan tertular/menularkan Covid-19 kepada masyarakat lainnya.
Selain itu, terjadi kesulitan pemenuhan kebutuhan dasar, terutama pangan, bagi masyarakat ekonomi ke bawah. Kesulitan tersebut berpotensi mengakibatkan lemahnya imunitas masyarakat, sehingga upaya pencegahan pandemi Covid-19 tidak dapat dilakukan secara optimal.
“Bank Indonesia Provinsi Bali tentu tidak berdiam diri. Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), KPwBI Provinsi Bali telah melakukan pemberian paket APD dan sarana kesehatan (APD One Set, Masker N95, Termal Gun, Masker Bedah, Sarung tangan latex, Handsanitizer) kepada Gugus Tugas Covid-19 di Kota Denpasar,” sebut Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho usai menyerahkan bantuan secara simbolis disaksikan Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, di Denpasar, Selasa (12/5/2020).
Pada kesempatan ini, Trisno Nugroho senafas dengan apa yang disampaikan pemerintah juga meminta peran aktif seluruh warga negara Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan social distancing.
“Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah dari rumah. Warga negara juga diminta untuk senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Memakai masker jika harus keluar rumah dan rajin mencuci tangan,” sebutnya mengingatkan.
Pihaknya juga bersinergi dengan BMPD Provinsi Bali dan Anggota Komisi XI DPR RI Komisi XI Gusti Agung Rai Wirajaya dalam penyaluran paket sembako dan sarana kesehatan kepada Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Gianyar, Buleleng, Bangli, Jembrana dan Kabupaten Karangasem.
“Bersinergi dengan BMPD Provinsi Bali, kami juga telah menyalurkan paket APD dan sarana kesehatan serta paket sembako ke RSUP Sanglah, RSUD Wanganya, dan RSUD Klungkung,” tuturnya.
Dijelaskan, melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) pihaknya menyalurkan 1.300 paket sarana kesehatan dan sembako yang terdiri dari 3 pcs masker kain, 10 kg beras, 3 kg gula pasir dan 3 kg minyak goreng. Selain itu juga akan menyalurkan 5.000 pcs masker kain kepada warga yang terdampak covid-19.
Ada dua desa dan dua banjar yang mendapat bantuan PSBI yaitu, Desa Adat Yang Batu dan Desa Dangin Puri Kangin yang mewilayahi Kantor BI Bali dan rumah jabatan KPwBI Provinsi Bali serta Banjar Tega dan Banjar Antap yang menaungi rumah dinas BI Bali di daerah Tonja dan Panjer. Masing – masing desa dan banjar ini akan mendapatkan 100 paket sarana kesehatan dan sembako untuk disalurkan kepada warganya yang terdampak Covid-19.
Pihaknya juga menggandeng beberapa lembaga seperti ACT Foundation Bali, STAI Denpasar, Yayasan Lengis Hijau, PWI Bali, PW Muhammadiyah Denpasar, dan Paguyuban Wathan Lamahala dalam penyaluran 900 paket sarana kesehatan dan sembako lainnya kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di seluruh wilayah Bali.
“Untuk penyaluran 5.000 masker kain, kami bersinergi dengan Majelis Desa Adat Provinsi Bali yang akan membagikan masker tersebut ke seluruh desa adat yang ada di Bali,” imbuhnya sembari berharap agar bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi seluruh warga yang terdampak Covid-19.
“Mari kita bersama-sama bersinergi untuk mengatasi Covid-19 karena ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi merupakan tanggung jawab kita semua,” tandasnya.
Dari tempat yang sama, Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra didampingi Koordinator Aksi PWI Bali Peduli Covid-19 Dewa Made Suta Sastradinata, usai menerima secara simbolis sumbangan 200 paket sembako mengapresiasi kepedulian BI Bali kepada wartawan yang juga secara langsung maupun tidak langsung terdampak pandemi Covid-19.
“Pertama-tama kami sampaikan terima kasih kepada BI Bali, sebab peduli kepada teman-teman wartawan yang dalam kondisi seperti ini juga harus tetap bekerja memburu berita untuk disuguhkan kepada masyarakat, termasuk memberitakan kasus dan penanggulangan pandemi virus corona ini. Sementara pendapatan media di tempatnya bekerja seperti iklan nyaris sudah tidak ada. Sehingga banyak media juga melakukan pemotongan gaji karyawan/wartawan bahkan sampai 50 persen,” ungkap Dwikora Putra yang juga Pemimpin Redaksi Harian Warta Bali ini seraya berharap, mudah-mudahan belum ada yang sampai dirumahkan atau PHK.
“Jadi adanya bantuan BI ini tentu sangat bermanfaat bagi teman-teman waryawan, anggota PWI Bali khususnya, meskipun belum menjangkau secara keseluruhan,” katanya.
Selain Dwikora Putra mewakili PWI, ada beberapa organisasi sosial masyarakat lainnya yang mendapat bantuan antara lain, Patengen MDA Bali, I Gede Arya Sena, Bendesa Adat Yang Batu, I Nyoman Suparta, Perbekel Dangin Puri Kangin, I Wayan Sulatra, SE, Kepala Lingkungan Banjar Antap, Kadek Wiradana, Kepala Lingkungan Banjar Tega, I Wayan Sudiana, Ketua STAI Denpasar, Jumari, Ketua Disdakmen PW Muhammadiyah Bali, Drs. H. Ismoyo S. Soemarlan, M.Par., Head of Marketing ACT Foundation Cabang Bali, Abdul Haris Ma’mun, Ketua Yayasan Lengis Hijau, AA Bagus Sudarsana, Ketua Paguyuban Wathan Lamahala, Umar Khatab.
Seperti diketahui awal Maret 2020, Covid-19 mulai mewabah di Indonesia. Per 11 Mei 2020, 14.265 kasus terkonfirmasi secara nasional. 2.881 orang sembuh, 991 orang meninggal dan 10.393 kasus aktif (pasien positif dalam perawatan). Di Bali pada periode yang sama tercatat 314 kasus covid-19 terkonfirmasi. 210 orang sembuh, 4 orang meninggal dan 100 kasus aktif.
Pada 11 Maret 2020, WHO menetapkan penyakit covid-19 ini sebagai pandemi global. Melalui Kepres No. 12 tahun 2020 tanggal 13 Maret 2020, Presiden Jokowi sudah menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional.(*)