DENPASAR – Dua kroser PON Bali IGN. Diva Ismayana dan Made Gede Sadhu Saka Bakti bertekad untuk menyingkirkan lawannya di sirkuit pada PON XX/2021 di Papua nanti. Rival utama mereka terutama yakni Adel dari DKI Jakarta.
Diva Ismayana mengatakan, Adel memang merupakan rival ketatnya sekarang ini maupun di PON Papua nantinya. Meski demikian dirinya melihat masih ada peluang untuk mengatasi rivalnya itu “Sebenarnya kualitas saya dengan Adel sama kok tidak jauh beda dan memang hanya faktor soal keberuntungan saja terkadang saya ketinggalan dari Adel. Namun saya juga sering meninggalkan Adel. Karena itulah saya bertekad bisa mengatasinya,” tutur Diva Ismayana ketika dihubungi Kamis (28/5/2020).
Diakui, melihat peluang mengatasi lawannya itu karena dirinya juga telah ditempa di Kejuaraan Asia silam dimana Diva mampu naik podium III di Kuwait. Di sana banyak pengalaman yang diambil terutama menghadapi para kroser tangguh Asia. “Sungguh ketat banget di Kuwait lalu. Mereka merupakan kroser yang memang kebanyakan memiliki pengalaman lebih di dunia motokros. Tapi saya malah termotivasi dan bisa mencuri posisi podium III. Itulah motivasi saya juga di PON Papua nanti untuk bisa meraih hasil terbaik bagi Bali,” jelas Diva Ismayana.
Sementara itu satu kroser PON Bali lainnya, Made Gede Sadhu Saka Bakti mengaku belum tahu persis kekuatan rivalnya karena dirinya baru kali ini turun di kelas open atau senior. Dirinya mengaku jika tetap bertekad untuk meraih medali untuk Bali nantinya. “Saya baru masuk di kelas open atau senior di PON Papua nanti sehingga memang banyak sekali rival di kelas senior itu yang harus saya hadapi dan mereka memiliki pengalaman bertanding di senior pastinya lebih banyak dari saya. Tapi memang saya harus kerja keras dan berjuang ekstra tinggi untuk tekad saya meraih medali,” tutup Saka. (ari)