DENPASAR – Masih belum ada perubahan jadwal gelaran bulutangkis internasional Indonesia Open yang rencananya dilangsungkan November mendatang, nampaknya akan menjadi pembahasan pengurus Pengprov PBSI Bali jika ada pebulutangkis Bali ambil bagian.
“Ya pastinya bakal dibahas dan dikaji dulu semuanya itu karena untuk turun di Indonesia Open juga tidak mudah. Pasalnya pebulutangkis yang boleh turun persyaratannya yang memiliki peringkat dunia dan ada batas peringkatnya berapa besar gitu,” ungkap Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov PBSI Bali IGB. Arya Candra Palasara, Rabu (27/5/2020).
Selain itu lanjutnya, gelaran tersebut juga masih melihat kondisi dan situasi virus korona apakah sudah berakhir atau tidak. Diprediksi juga berat bagi PBSI Bali untuk bisa mengirim pebulutangkis terutama pebulutangkis PON ke even tersebut. “Indonesia Open memang untuk pebulutangkis yang memiliki persiapan-persiapan matang. Kalau untuk penghuni klub-klub besar tidak ada masalah karena mereka tetap berlatih dengan tempat yang sangat netral dan terjaga dari sisi kesehatan. Kalau pebulutangkis PON Bali sekarang ini kan hanya latihan kebugaran dan fisik saja,” tambah pria yang akrab disapa Tu Gus Arya itu.
Dikatakan, bila persiapan dengan latihan mandiri di Bali fokus kebugaran maka bakal kedodoran dengan teknik yang sifatnya bermain reli dan bermain cepat. Kalau mungkin sirkuit nasional (sirnas) masih bisalah,” terang Tu Gus.
Ya kalau idealnya sebenarnya tim bulutangkis PON Bali mulai ambil bagian di kejuaraan untuk pemanasan sebelum turun di PON Papua tahun 2021 yakni pada tahun depan. (ari)