
KARANGASEM – Memasuki hari pertama kerja setelah menjalani retret, Bupati dan Wakil Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa melakukan pemantauan fogging di Lingkungan Pebukit Kelurahan Karangasem, Senin (3/3/2025).
Selain sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), langkah tersebut dilakukan karena Kecamatan Karangasem menjadi temuan tertinggi kasus DBD di Kabupaten Karangasem. Didampingi Sekda Ketut Sedana Merta, Kepala Dinas Kesehatan dr I Gusti Bagus Putra Pertama, serta Lurah Karangasem, Bupati dan Wakil Bupati Karangasem blusukan ke rumah-rumah warga di wilayah Pebukit.
Pada kesempatan itu, Gus Par dan Guru Pandu terlihat Bupati memberikan semangat kepada para petugas fogging yang bekerja di lapangan untuk menekan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti tersebut. Bupati dan Wakil Bupati juga mensosialisasikan langsung kepada masyarakat pentingnya menjaga pola hidup bersih, seperti membersihkan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk dan memastikan lingkungan tetap higienis.
“Kasus DBD harus ditangani bersama. Fogging merupakan salah satu upaya mengurangi penyebaran nyamuk, tetapi yang lebih penting adalah peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya. Selain fogging, masyarakat juga diimbau untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Pemberantasan sarang nyamuk harus dibarengi dengan gotong royong membersihkan saluran air, mengelola sampah, dan menjaga lingkungan tetap bersih,” tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, Bupati Gus Par membagi-bagikan bubuk Abate kepada masyarakat sebagai langkah pencegahan untuk memutus rantai penyebaran nyamuk. “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berperan aktif dalam pencegahan DBD. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama demi kesehatan dan keselamatan semua,” ajaknya.
Mengingat kasus DBD tertinggi ada di Kecamatan Karangasem, Pemerintah mendorong pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Mandiri. Selain fogging, Gus Par juga mengimbau masyarakat untuk lebih intens membersihkan lingkungan sekitar, membersihkan genangan air dan saluran. ”Astungkara dan jangan sampai ada korban jiwa. Makanya harus ditekan agar kasus DBD ini tidak semakin meningkat,” tegas Gus Par.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Pertama Putra menambahkan, kasus DBD di Karangasem sejak memasuki awal tahun 2025 mengalami lonjakan drastis. Dari Januari hingga Februari tercatat 422 kasus DBD. ”Tertinggi itu di Februari. Dan paling banyak terjadi di Kecamatan Karangasem, kedua di Abang,” kata Pertama.
Dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama, angka kasus DBD kenaikan melonjak tajam. Tahun 2024 pada periode Januari Februari hanya 59 kasus. ”Tren peningkatan mulai terjadi sejak bulan Januari hingga Maret ini Penyebabnya faktor cuaca. Kalau panas jentik nyamuknya tahan, begitu musim hujan menetas. Makanya kami lakukan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa,” ujarnya. Usai melakukan kegiatan fogging, Gus Par-Pandu juga menyempatkan diri menjenguk pasien DBD yang sedang menjalani perawatan di RSUD Karangasem. (wat)