
GIANYAR – Nelayan di Desa Lebih, Kabupaten Gianyar mengalami kesulitan bahan bakar minyak (BBM) menyusul SPBU yang selama ini menjadi penyedia kuota bagi nelayan tutup.
Meski ada SPBU di lokasi lain yang terjangkau di wilayah Desa Lebih, tapi kuota tidak mencukupi.
Hal ini diungkapkan seorang nelayan, Wayan Hermanto, Minggu (2/3/2025). Ia menyebut dari papan informasi yang terpasang menyebut SPBU sedang ada renovasi.
Ia menjelaskan, sekitar 75 nelayan terdampak kesulitan mendapatkan BBM untuk perahu.
“Sejak sebulan ini kami kesulitan mendapatkan BBM, semangat nelayan sedang menggebu-gebu, tapi malah sulit BBM,” jelas Hermanto.
Dikatakan Hermanto, untuk mendapatkan BBM mesti ke SPBU yang ada di Tegal Besar Klungkung, atau SPBU yang ada di Desa Pering ruas by Pass IB Mantra.
“Beli BBM di luar wilayah, kadang dapat kadang tidak. Lebih sering tidak dapat, karena quota BBM Nelayan sebelumnya ditempatkan di SPBU Desa Lebih,” ujarnya.
Disebutkan kalau beli BBM ngecer juga belum mampu memenuhi kebutuhan nelayan di Pantai Lebih.
Hermanto sendiri berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi atas kebutuhan BBM bagi nelayan di Pantai Lebih.
“Mungkin semacam mobil tangki yang datang setiap Minggu, BBM kami stok untuk kebutuhan melaut,” harapnya.
Saat ini, ikan tangkapan di pinggiran pantai belum muncul. Sehingga nelayan Lebih mesti melaut agak ke dalam sampai sekitar 4 km ke tengah lautan, guna mendapat tangkapan.
Disebutkan di perairan dalam, ikan-ikan besar sudah bermunculan, sejenis tuna.
“Nah, karena melaut agak ke tengah untuk dapat ikan besar, nelayan butuh BBM. Namun BBM sulit didapat,” ujarnya.
Bila BBM terus susah di dapat, maka peluang nelayan mendapat tangkapan di bulan-bulan ini hilang.
“Apalagi saat ini cuaca dan ombak sangat mendukung nelayan untuk mendapatkan tangkapan,” tandasnya. (jay)