![](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2025/02/Bale-pesandekan-krematorium-Pipid.jpeg?fit=627%2C333&ssl=1)
KARANGASEM – Kualitas tiga proyek proyek infrastruktur yang bersumber dari dana BKK Provinsi Bali, yakni gedum MPP, Wantilan Budaya di Jalan Veteran dan proyek krematorium di Desa Pidpid, Kecamatan Abang, mulai disangsikan kualitasnya.
Keraguan itu muncul, menyusul bangunan bale pesandekan pada proyek krematorium dua kali roboh akibat diterjang angin kencang. Muncul dugaan proyek kremasi yang menyedot anggaran miliaran rupiah itu digarap asal-asalan. Kesalahan konstruksi disebut-sebut bangunan bale pesandekan gampang roboh saat ada angin kencang.
Ketua DPRD Karangasem, I Wayan Suastika, mengaku sangat menyayangkan hal itu. Kendati demikian, politisi asal Banjar Juuk Legi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, ini mengapresiasi sikap rekanan yang bersedia untuk membangun kembali bangunan bale pesandekan tersebut.
“Melihat dua kali kejadian yang ada, bisa saja ada kesalahan konstruksi, tapi ini kan masih masa pemeliharaan selama 5 bulan dan rekanan sudah siap untuk membangun kembali,” ucap Suastika, Selasa (11/2/2025).
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR-Perkim, Wedasmara kepada wartawan, mengatakan, akan melakukan kajian terkait kejadian tersebut. “Kami memiliki tim ahli untuk mengkaji penyebab robohnya bale pesandekan krematorium, mulai dari konstruksi bangunan yang ada hingga faktor penyebab lainnya,” jelasnya.
Wedasmara mengakui, konstruksi awal terjadi sedikit perubahan pada pondasi. Dia menangkis bahwa titik masalah bukan ada pada pondasi bangunan, namun persoalan ada struktur kayu di atasnya.
“Persoalan ini akan kami kaji lebih mendalam terutama pada bagian kayu yang digunakan. Kami akan melihat ketebalan kayu yang digunakan dan sambungan kayunya apakah sudah presisi apa belum. Nah sisi-sisi ini yang akan kami kaji lagi,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, proyek krematorium di Desa Pidpid, Kecamatan Abag, total sudah menelan anggaran BKK Provinsi Bali sebesar sekitar Rp7 miliar. Proyek ini dikerjakan tahun 2023 lalu, bersamaan dengan proyek gedung MPP dan Wantilan Kebudayaan. (wat,dha)