![](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2025/02/Penanganan-pohion-tumbang-1.jpeg?fit=1600%2C1200&ssl=1)
KARANGASEM – Hujan disertai angin kencang yang yang menerjang wilayah Kabupaten Karangasem sejak dua hari Minggu (9/2) hingga Selasa (11/2), memunculkan 103 titik bencana, tersebar di semua kecamatan. Selama tiga hari bencana terjadi, kerugian materiil diperkirakan mencapai miliaran lebih. Angka kerugian ini didapatkan sesuai kajian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem di lapangan, mengingat beberapa bangunan milik warga dan Pemerintah Daerah mengalami kerusakan sangat parah.
Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengatakan, estimasi kerugian sesuai kajian di lapangan. Bangunan pemerintah yang rusak seperti bangunan sake bale enam, sake bale ulu Krematorium di Pidpid dan beberapa bangunan sekolah. “Jumlah bencana alam 103 kasus. Atap rumah warga yang roboh sebanyak 7 lokasi. 3 orang meninggal, serta 7 orang mengalami luka berat dan ringan,” jelas Arimbawa, Selasa (11/2).
Arimbawa mengungkapkan, warga yang terkena dampak bencana segera diusulkan bantuan pasca bencana ke Provinsi Bali. Bangunan warga yang mengalami kerusakan akan diusulkan dana rehab pasca bencana, serta yang meninggal dan luka akan diusulkan santunan.
“Kami sudah koordinasi dengan desa setempat, agar menindaklanjuti kerusakan rumah. Surat dari desa akan jadi dasar kami untuk mengusulkan dana pasca bencana. Petugas tetap akan melakukan survei ke lokasi,” jelas Arimbawa.
Bantuan bencana, lanjut arimbawa nominalnya variatif, semuanya tergantung tingkat kerusakan bangunan yang ada Sedangkan untuk santunan korban bencana alam nominalnya beragam. Yang meninggal dapat santunan Rp15 juta, sedangkan yang luka berat Rp10 juta.
Mengingat cuaca ekstrem belum berhenti, Arimbawa menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada. Warga juga dilarang mendekati daerah tebing yang berpotensi longsor dan dekat pepohonan yang sudah lapuk. Tujuannya untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan
“Sesuai prediksi BMKG, hujan angin akan terus berlanjut hingga 13 Februari 2025. Kami menghimbau warga untuk selalu hati – hati dan waspada. Bila perlu jangan keluar rumah jika tak ada keperluan penting,” tutupnya. (wat,dha)