KLUNGKUNG – Paska ombak pasang menerjang Pantai Monggalan, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung Rabu (5/2/2025), Dinas PUPR Kabupaten Klungkung segera akan menghubungi Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida.
Pasalnya, menurut Kadis PUPR Klungkung Made Jati Laksana setelah sempat melakukan pemantauan langsung ke Pantai Monggalan, Kamis (6/2/2025), banyak geobag hilang dibawa arus pantai. Selain itu, geobag yang masih tersisa posisinya tidak karuan. Termasuk Jati Laksana bakal memastikan apakah proyek pemasangan geobag bakal dilanjutkan atau sebaliknya.
“Kami akan berkoordinasi lagi dengan BWS terkait geobag yang berantakan dihantam gelombang pasang,” tandas Jati Laksana dikonfirmasi Kamis (6/2/2025).
Seperti diketahui, geobag berbentuk bantalan terbuat dari jahitan kain geotekstil di dalamnya diisi pasir berfungsi sebagai tanggul sementara. Namun ganasnya ombak justru membuat geobag berserakan bahkan banyak yang hanyut. Proyek pemasangan geobag sudah berlangsung sejak tiga minggu lalu dan dihentikan sementara waktu sejak Selasa (4/2) karena tingginya ombak di Pantai Monggalan.
Tahun 2025, menurut Jati Laksana tidak ada alokasi anggaran untuk proyek pembuatan tanggul pengaman pantai. Baik dari APBD Kabupaten Klungkung maupun alokasi dari pemerintah pusat (APBN). Nihilnya anggaran untuk penanganan abrasi pantai tidak terlepas dari instruksi Presiden Prabowo Subianto agar jajaran pemerintah pusat dan daerah melakukan efisiensi anggaran.
Salah satu dampak dari Instruksi Presiden adalah pemotongan alokasi dana transfer ke daerah. Pemkab Klungkung kena pemotongan dana transfer ke daerah sebesar Rp 21 miliar lebih yang awalnya diperuntukan untuk kegiatan di Dinas PUPR.
“Untuk tahun ini tidak ada penanganan abrasi pantai di Kabupaten Klungkung. Situasi di pusat juga lagi mengalami refocusing anggaran,” ujar pejabat asal Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung ini.
Kabupaten Klungkung memiliki ruas pantai sepanjang 113 kilometer. Dari jumlah itu yang rawan mengalami abrasi sepanjang 26,4 kilometer. Abrasi yang sudah tertangani sampai tahun 2024 sepanjang 19,56 kilometer.
Pantai monggalan menjadi salah satu yang belum sepenuhnya dipasangi tanggul pengaman pantai. Penanganan abrasi di Pantai Monggalan membutuhkan anggaran cukup besar mencapai Rp 4,5 miliar lebih.
Anggaran sebesar itu diperuntukan rehab/perbaikan saluran pada ujung muara sungai. Serta pada sisi timurnya, pembangunan tanggul pengaman pantai baru sepanjang sekitar 200 meter.
Kondisi Pantai Monggalan saat ini rusak parah setelah selama 2 bulan lebih terus diterjang ombak pasang. Rabu (6/2) Pantai Monggalan kembali dihantam ombak pasang disertai banjir rob. Akibatnya rumah warga dan villa sebagian hilang ditelan ombak. Beberapa fasilitas publik juga kena imbas abrasi, akses jalan menuju lokasi tempat penggaraman hancur digerus abrasi. (yan)