KLUNGKUNG – Sebanyak 125 siswa yang berasal dari berbagai sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan beberapa siswa Madrasah di Kabupaten Klungkung mengikuti Festival Nyurat Aksara Bali, Rabu (5/2/2025) di depan Monumen Ida Dewa Agung Jambe.
Kegiatan ini serangkaian memeriahkan Bulan Bahasa Bali ke VII tahun 2025. Festival dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika didampingi Kadis Kebudayaan I Ketut Suadnyana dan Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Ketut Sujana.
Penjabat Bupati Nyoman Jendrika menyampaikan rasa bangganya terhadap partisipasi para pelajar dalam upaya mempertahankan dan melestarikan kearifan lokal.
“Saya merasa berbangga karena para pelajar telah turut berperan dalam mempertahankan dan melanjutkan tradisi Nyurat Aksara Bali ke dalam bentuk lontar. Selain menjadi keterampilan, ini juga menjadi sarana untuk memperdalam pengetahuan tentang bahasa dan aksara Bali,” ujar Jendrika.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru dan penyuluh Bahasa Bali yang telah membimbing para siswa dalam menjaga kelestarian bahasa, aksara, dan sastra Bali. Ia menekankan bahwa generasi muda adalah penerus yang memiliki peran penting dalam pelestarian budaya Bali .
Meskipun festival ini tidak berupa lomba, namun Jendrika memberikan penghargaan atau reward kepada tujuh pelajar yang dinilai berhasil dalam nyurat aksara Bali dengan baik dan rapi. Penghargaan diberikan berdasarkan ketepatan tulisan, ketebalan tekanan pisau, serta kerapian tulisan di atas daun lontar.
Adapun tujuh pelajar yang berhasil mendapatkan penghargaan tersebut adalah Ni Putu Dian Puspita Dewi (SMPN 1 Banjarangkan), Putu Jelita Mulyani (SMPN 2 Banjarangkan), Ni Putu Diah Putriyanti (SMPN 2 Banjarangkan), Putu Shania Radha Amararativa (SMPN 1 Semarapura), I Gede Purwadana (SMPN 1 Semarapura), Triadi (SMPN 1 Semarapura), Nurha (SMPN 6 Nusa Penida).
Festival ini diharapkan tidak hanya sebagai wadah untuk memperkenalkan tradisi menulis aksara Bali, tetapi juga sebagai ajang untuk menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga terhadap budaya Bali di kalangan pelajar. (yaan)