KLUNGKUNG – Investasi dalam sarana prasarana (sarpras) pendidikan adalah investasi untuk masa depan bangsa. Namun, sarpras pendidikan di Kabupaten Klungkung kondisinya justru memprihatinkan.
Dalam rapat koordinasi antara Komisi Tiga DPRD Klungkung dengan Dinas Pendidikan, di ruang rapat komisi, Senin (6/1/2025) terungkap, banyak sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Nusa Penida prasarana utama rusak parah. Ada plafon sekolah jebol, ruang kelas yang tidak layak digunakan.
Ada sekolah taman kanak-kanak membutuhkan relokasi. Juga persoalan sekolah tidak ada tembok pagar sehingga hewan liar dan ternak warga bebas melenggang ke areal sekolah. Rapat dipimpin Ketua Komisi Tiga Komang Sutama mengagendakan pembahasan peningkatan sarpras pendidikan dan dukungan anggaran.
Dari Dinas Pendidikan, rombongan dipimpin Sekretaris Dinas Pendidikan Nyoman Sukadana. Pada rapat tersebut salah seorang anggota Komisi Tiga, menyampaikan beberapa persoalan hasil dirinya turun ke masyarakat, diantaranya ia minta agar relokasi Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri Batununggul segera dituntaskan.
Tembok pagar SDN 6 Sakti, Kecamatan Nusa Penida jebol akibat tergerus banjir.Sekolah ini kata Redana mengalami over kapasitas yakni kelebihan siswa. Sedangkan ruang kelas yang ada terbatas pun halaman sekolah yang terbatas.
Setali tiga uang, kondisi SD Negeri 3 Ped juga mengalami hal serupa, tiga ruang kelas tidak layak difungsikan. Redana juga menyampaikan kondisi lapangan futsal di Lembongan yang selama ini digunakan oleh siswa SDN 1 Lembongan, kondisinya membahayakan.
“Silakan dari Disdik untuk ditanggapi,” kata Ketua Komisi Tiga, Komang Sutama.
Anggota Komisi lainnya, Wayan Misna mempertanyakan status aset beberapa sekolah dasar di Nusa Penida yang belum selesai pengurusan administrasinya. Karena menurut Misna, dunia pendidikan itu tidak semata urusan gedung dan sarana lainnya.Juga soal aset (tanah) sekolah perlu ada kejelasan.
“Sering saya ingatkan (Disdik) tapi sampai sekarang status aset belum terselesaikan. Masalah fisik juga masih banyak yang belum tertangani,” ungkap Misna.
Politisi PDIP ini menyebutkan kondisi SD 3 Batumadeg, SDN 5 Batununggul kondisinya cukup parah termasuk SDN 2 Kutampi yang juga dinilai tidak layak.
“Mohon ini di atensi oleh Disdik,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Nyoman Sukadana menjawab secara rinci pertanyaan anggota Komisi Tiga. Sukadana menyebutkan beberapa sekolah tahun 2025 ini sudah dialokasikan untuk penanganan sarana prasarananya.
“Ada beberapa sekolah di Kabupaten Klungkung membutuhkan perhatian, ada temboknya yang jebol, ruang kelasnya yang perlu diperbaiki. Persoalan itu tidak saja di Nusa Penida. Ini menjadi perhatian kita semua,kami sudah mendata sekolah mana saja yang perlu penanganan segera,” terang Sukadana.
Ia juga menyampaikan kendala anggaran untuk peningkatan sarana prasarana pendidikan.Pasalnya bantuan keuangan khusus (BKK) dari Kabupaten Badung yang diusulkan mencapai Rp 10 miliar lebih tidak bisa dicairkan. Demikian juga dana alokasi khusus (DAK) tahun 2025 dari pemerintah pusat dihapuskan untuk tahun 2025.
“Kalau itu bisa direalisasikan penanganan sarana prasarana bisa dituntaskan.Karena kami terkendala anggaran, kami mohon Komisi Tiga punya dana pokir (dana untuk pengadaan barang atau jasa) bisa diarahkan sedikit untuk dunia pendidikan,” kata Sukadana.
Ketua Komisi Tiga Komang Sutama bersama anggotanya,Wayan Mudayana menyatakan siap mengawal saat pembahasan anggaran dengan tim anggaran pemerintah daerah.
“Soal dana pokir,kami di dewan tidak pernah mendapatkan dana itu,”jawab Sutama. (yaan)