Pj Bupati Klungkung Nyoman Jendrika memimpin rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial
KLUNGKUNG – Konflik sosial berpotensi terjadi di Kabupaten Klungkung. Ketegangan dalam masyarakat bahkan bisa mengarah pada konflik terbuka.
Penjabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika mengajak seluruh masyarakat Klungkung untuk mengantisipasi potensi konflik sosial menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Hal ini disampaikan Pj Bupati dalam Rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosoial di Kabupaten Klungkung yang berlangsung di ruang Rapat Kantor Bupati, Senin (16/12/2024).
Rapat tersebut bertujuan untuk melakukan koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial dan juga memberikan informasi tentang pencegahan, penanganan dan pemulihan serta merespons secara cepat untuk menyelesaikan secara damai semua permasalahan yang berpotensi menimbulkan konflik yang timbul di masyarakat berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing instansi.
Pj Bupati mengatakan penanganan konflik sosial memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat.
“Kita harus proaktif dalam mendeteksi dan mengatasi potensi konflik sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar,” ujar Jendrika
Selain itu, Bupati Jendrika juga mengatakan peredaran narkoba juga meningkat menjelang pergantian tahun. Pihaknya menegaskan, agar seluruh aparatur pemerintah di kecamatan dan desa untuk terus memantau situasi wilayahnya, serta berharap Kabupaten klungkung tetap aman, damai.
“Mari kita jaga klungkung untuk senantiasa, aman, damai , toleransi, dan harmonis,” kata Jendrika.
Jendrika juga mengingatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga Januari tahun depan.
Sementaea Kepala Badan Kesbangpol Klungkung, I Dewa Ketut Sueta Negara mengatakan rapat ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kewaspadaan dini di daerah terhadap munculnya potensi konflik yang dapat mengganggu Kamtibmas dan kondusifitas daerah yang sudah terpelihara dengan baik.
“kewaspadaan ini tidak hanya pada menjelang Nataru, namun juga terhadap tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang saat ini masih berproses menjelang pelantikan hasil Pilkada serentak 2024,” ujarnya (yan)